Sikap Pimpinan DPR tentang Tax Amnesty Terbelah  

Reporter

Editor

Agung Sedayu

Rabu, 13 April 2016 04:19 WIB

Ketua DPR yang baru Ade Komarudin menerima palu sidang dari Plt Ketua DPR Fadli Zon seusai menjalani proses pelantikan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 11 Januari 2016. Pelantikan Ade sebagai Ketua DPR mendapat persetujuan semua fraksi. Terdapat dua nama yang diusulkan Golkar untuk posisi Ketua DPR, yaitu Ade Komarudin dari kubu Aburizal Bakrie dan Agus Gumiwang Kartasasmita dari kubu Agung Laksono. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menyesalkan sikap Ketua DPR Ade Komarudin yang menyelenggarakan rapat pimpinan pengganti Badan Musyawarah (Bamus) terkait dengan Rancangan Undang-Undang Tax Amnesty, tanpa kehadiran pimpinan yang lain. Fadli menilai, keputusan menyerahkan pembahasan tax amnesty kepada Komisi Keuangan tidak sah.

Fadli menuding sikap Akom--sapaan Ade-- menunjukkan ada hal-hal yang disembunyikan. "Akan saya persoalkan kenapa maksa sendiri rapat Bamus tanpa pimpinan lain," kata Fadli di gedung DPR, Jakarta, Selasa, 12 April 2016.

Politikus Partai Gerindra ini mengaku tidak menerima undangan rapat. Padahal pukul 13.00 ia masih ada di DPR. "Tidak ada undangan," ujar Fadli.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengaku diundang untuk menghadiri rapat. Tapi Fahri mengatakan undangannya telat sampai. Fahri menambahkan, kemarin ia sedang di luar kota sehingga belum melihat fisik undangan tersebut. "Saya diundang, tapi telat dan saya di luar kota," tuturnya.

Fadli kecewa dengan sikap Akom. Menurut dia, pembahasan mengenai tax amnesty sudah jelas sesuai dengan rapat Bamus sebelumnya, yaitu harus konsultasi terlebih dulu ke presiden. Rapat sebelumnya, kata Fadli, sudah disepakati karena dihadiri sepuluh fraksi dan pimpinan DPR lainnya.

Ketidakkompakan di jajaran pimpinan DPR ini menuai tanggapan beberapa anggota dalam rapat paripurna. Azikin Solthan dari Partai Gerindra meminta putusan rapat dikaji ulang. "Bertentangan dengan tata tertib. Seharusnya dihadiri minimal dua orang pimpinan," ujarnya.

Politikus Partai Amanat Nasional Teguh Juwarno meminta pimpinan DPR lebih kompak menjalankan tugasnya. "Hari ini Fadli bilang tidak sah. Mohon segera diluruskan. Jangan ada dusta di antara pimpinan," tuturnya.

Rapat Bamus DPR, yang berlangsung kemarin, menyepakati dimulainya pembahasan RUU Tax Amnesty oleh Komisi Keuangan. Rapat dipimpin oleh Akom. Ia menilai, pembahasan harus segera tuntas, paling tidak pada akhir masa persidangan ke-IV.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

4 jam lalu

Terpopuler: Pria Sobek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai, BTN Didemo karena Uang Nasabah Hilang

Terpopuler bisnis: Pria menyobek tas Hermes di depan petugas Bea Cukai karena karena diminta bayar Rp 26 juta, BTN didemo nasabah.

Baca Selengkapnya

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

17 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

18 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

1 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

1 hari lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

2 hari lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

3 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

3 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya