Hidayat Nilai Pembangunan Perpustakaan DPR Tidak Urgen

Reporter

Selasa, 29 Maret 2016 23:00 WIB

Ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera Hidayat Nur Wahid. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid menilai rencana Dewan Perwakilan Rakyat membangun perpustakaan terbesar se Asia Tenggara belum tepat untuk saat ini. "Ya menurut saya prioritasnya tidak disitu, kalau soal urgensinya tidak ada," katanya ketika ditemui seusai acara Sosialisasi Empat Pilar di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 29 Februari 2016.

Hidayat menyoroti ide pembangunan perpustakaan yang pertama kali dilontarkan oleh Ketua DPR Ade Komaruddin, Selasa pekan lalu. Dana pembangunan perpustakaan sebesar Rp 570 miliar akan dianggarkan secara tahun jamak, mulai APBN tahun 2016 ini.

Perpustakaan akan dirancang menampung 600 ribu buku. Selain itu, bangunan perpustakaan akan berada satu gedung dengan gedung baru anggota DPR.

Hidayat mengatakan ada sesuatu lebih penting dan mendesak yang harus dikerjakan DPR ketimbang mewujudkan rencana pembangunan perpustakaan megah tersebut. Terlebih lagi, menurut dia, perpustakaan DPR yang ada saat ini sudah cukup memadai.

Ia mengatakan pencarian informasi tidak mesti bersumber dari buku-buku di perpustakaan. Tapi sudah dapat dilakukan secara luas dan terbuka melalui internet.

Politikus Partai Keadilan Sejahtera ini menyarankan agar DPR lebih baik berfokus pada kinerja dan peningkatan kepercayaan publik. "Kalau nanti itu sudah tercapai, anggota DPR yang berkualitas, citra DPR yang bagus, dan legislasi yang produktif, baru hadirkan program lain itu," ujarnya.

Walau dinilai belum urgen, Hidayat tetap mendukung dan mengapresiasi tujaun awal dari pembangunan gedung perpustakaan DPR tersebut. "Keinginan untuk menghadirkan DPR yang cerdas dan komunikatif itu saya setuju dan mulia, tapi kapan dilakukan itu menurut saya bukan prioritas untuk dikerjakan," ucapnya.

Pendapat senada dikemukakan Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani. Ia mengatakan pembangunan perpustakaan megah tersebut tidak sesuai dengan kondisi ekonomi yang sedang sulit, yakni defisit anggaran mencapai Rp 300 triliun. "DPR jangan ngotot, semua anggaran dipotong," katanya di gedung DPR, Senin kemarin.

GHOIDA RAHMAH | HUSSEIN ABRI YUSUF

Berita terkait

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

10 jam lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

15 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

17 jam lalu

Reaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah

DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

1 hari lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

1 hari lalu

Ditolak Partai Gelora untuk Gabung Kubu Prabowo, PKS Tak Masalah Jadi Koalisi atau Oposisi

Partai Gelora menyebut PKS selalu menyerang Prabowo-Gibran selama kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

2 hari lalu

Gerindra Klaim Suaranya di Papua Tengah Dirampok

Gerindra menggugat di MK, karena perolehan suaranya di DPR RI dapil Papua Tengah menghilang.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

2 hari lalu

Peneliti BRIN Bilang Oposisi Tetap Dibutuhkan di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Ini Alasannya

PKS belum membuat keputusan resmi akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo atau menjadi oposisi.

Baca Selengkapnya

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

5 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

5 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

5 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya