Mengemis Jadi Karier Profesional, Ini Temuannya

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 29 Maret 2016 14:20 WIB

Sejumlah pengemis dibagikan angpao oleh seorang dermawan yang usai melakukan ibadah di Vihara Dharma Bhakti Petak Sembilan, Jakarta, 8 Februari 2016. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat sosial dan budaya Universitas Indonesia, Devie Rachmayanti, mengatakan banyak pengemis di Indonesia yang menekuni pekerjaan meminta-minta sebagai karier profesional.

"Secara umum, ada dua jenis pengemis. Pertama karena keadaan. Kedua karena memang memilih mengemis sebagai karier profesional," kata Devie hari ini, Selasa, 29 Maret 2016.

Devie menuturkan pengemis yang melakukannya karena faktor kondisi yang mendesak tentu saja memang perlu dibantu pemerintah. Menurut dia, pemerintah mesti membantu dan memberdayakan mereka secara mental, ekonomi, dan sosial agar taraf hidup mereka bisa diperbaiki.

Sedangkan bagi yang menjadikan mengemis sebagai profesi, harus diganjar sanksi. Yang profesional biasanya dapat diidentifikasi setelah pendataan. Bagi yang memang beberapa kali selalu menjadi temuan aparat kemudian setelah diberikan pelatihan dan fasilitas lain dari pemerintah masih melakukannya, dapat dikategorikan profesional atau memang menekuni profesi sebagai pengemis. "Namun, dengan catatan, ini setelah melalui pendataan yang cermat," ujarnya.

Ia mengatakan ada beberapa pengemis yang kondisinya sulit, baik kondisi ekonomi maupun disabilitas, yang penanganannya bersifat khusus. Tentu saja pengemis bukan menjadi tujuan hidup mereka, tapi karena kondisi yang benar-benar sulit. "Harus terus dibina. Jangan sampai memilih pengemis sebagai karier profesional," ucapnya.

Dari hasil studi di dalam dan luar negeri, ada beberapa faktor yang mendorong seseorang menjadi pengemis, yaitu ekonomi, pengaruh teman, peluang lapangan kerja informal yang tidak membutuhkan modal dan keahlian, rendahnya pendidikan seseorang, tingginya kebutuhan konsumsi individu, karakter pribadi yang lemah determinasinya, dan berasal dari keluarga yang juga pengemis.

Ihwal kasus artis Marshanda, kata Devie, perlu dipetik hikmahnya. Kasus ini menjelaskan bahwa kondisi yang menimpa ayahanda Marshanda dapat menyadarkan banyak pihak bahwa ini merupakan tantangan sosial nyata yang berada dekat dengan masyarakat. "Untuk kasus Marshanda perlu penelusuran lebih dalam, apa yang melatarbelakanginya mengemis."

IMAM HAMDI

Berita terkait

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

27 hari lalu

63 Tahun Bank DKI, Profil Bank Peraih The Best Performance Bank untuk Kategori BPD 2023

Bank DKI merupakan bank yang memiliki status BUMD. Didirikan sejak 11 April 1961, kepemilikan saham Bank DKI dipegang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

6 Maret 2024

Uji Coba Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta, Bagaimana Mekanismenya?

Bagaimana mekanisme penerapan tiket berbasis akun atau Account Based Ticketing di MRT, LRT, dan Transjakarta?

Baca Selengkapnya

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

16 Februari 2024

Begini Cara Kerja TPS 3R yang Mampu Mengolah 50 Ton Sampah Per Hari

Pengolahan sampah berbasis reduce-reuse-recycle atau yang populer disebut TPS 3R bisa mengolah sekitar 50 ton sampah per hari.

Baca Selengkapnya

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

16 Mei 2023

Razia PPKS di Jakarta, Dinsos DKI: Direhabilitasi dan Dipulangkan ke Daerah Asal

Apabila orang yang terjaring razia PPKS terbukti tidak memiliki keluarga, dia akan dirujuk ke panti sosial sesuai cluster.

Baca Selengkapnya

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

21 Februari 2023

Bapanas Bareng Hero Supermarket DKI Gelar Program Food Rescue

Bapanas bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Hero Supermarket meluncurkan program Food Rescue.

Baca Selengkapnya

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

5 November 2022

Demi KTT G20, DKI Bersihkan Kawasan Masjid Istiqlal dari Gelandangan dan PKL

Pemerintah Kota Jakarta Pusat akan menata kawasan Masjid Istiqlal dan sekitarnya untuk menyambut pelaksanaan KTT G20.

Baca Selengkapnya

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

2 November 2022

Gelandangan Menteng Jakarta Dirazia, Ada yang Melompat ke Kali Ciliwung

Gelandangan atau Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di sepanjang Jalan Latuharhary, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat ditangkap.

Baca Selengkapnya

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

3 Agustus 2022

PSI Soroti Setoran Deviden Jamkrida Jakarta yang Terus Turun

PSI Jakarta mendorong Jamkrida Jakarta memanfaatkan penambahan modal dasar untuk memperbaiki kondisi perusahaan yang terkena dampak pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

25 Juni 2022

KNPI Jakarta Desak Pemerintah Provinsi DKI Cabut Izin Usaha Holywings Indonesia

Sekretaris KNPI DKI Jakarta Muhammad Akbar Supratman, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencabut izin usaha Holywings.

Baca Selengkapnya

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

19 Juni 2022

DKI Jakarta Tunggak Dana Operasional RT/RW 6 Bulan, Lurah: Akan Segera Dibayar

DKI Jakarta segera membayarkan tunggakan dana operasional Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW) selama enam bulan sejak Januari-Juni 2022.

Baca Selengkapnya