Polri: Siyono Panglima Kelompok Teroris  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 14 Maret 2016 15:05 WIB

Kerabat dan warga mengangkat keranda jenazah Siyono, setelah disalatkan di Brengkungan, Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Ahad dinihari, 13 Maret 2016. Siyono merupakan terduga teroris yang meninggal dunia saat proses penyelidikan yang dilakukan oleh kepolisian. ANTARA/Aloysius Jarot Nugroho

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Kepolisian RI Inspektur Jenderal Anton Charliyan menjelaskan, Siyono merupakan panglima di kelompok teroris yang diikutinya. Siyono merupakan bagian dari kelompok teroris Jamaah Islamiyah muda atau biasa disebut Neo Jamaah Islamiyah.

"Siyono berpangkat panglima atau sekelas direktur dalam kelompoknya ini," ujar Anton saat memberikan keterangan pers di Markas Besar Polri, Jakarta, Senin, 14 Maret 2016.

Hal tersebut diketahui setelah Polri dan satuan khusus antiteror terus mengembangkan informasi dari para tersangka terduga teroris sebelumnya. "Dari hasil pengembangan tersangka lain sebelumnya, Siyono memang diminta menggerakkan kelompok ini," ucapnya.

Baca: Pengamat: Usut Kematian Siyono, Terduga Teroris Asal Klaten

Anton juga menyayangkan kematian Siyono. Pasalnya, Siyono dianggap memegang banyak informasi terkait dengan kelompok yang dipimpinnya. Selain itu, Siyono dituding sebagai pemegang informasi soal gudang senjata yang dimiliki kelompok Neo Jamaah Islamiyah.

"Kelompok ini mewarisi banyak senjata dari kelompok bom Bali dan sebelumnya. Dan yang mengetahui lokasi bunker senjata itu ya dia ini (Siyono)," tuturnya.

Terkait dengan jaringan kelompok terorisme Neo Jamaah Islamiyah, Anton mengatakan Polri masih terus mengembangkan informasinya. Kelompok ini, ucap Anton, berafiliasi dengan jaringan Al-Qaedah serta belum ada keterkaitan dengan ISIS, kelompok Santoso, dan bom Thamrin.

Baca: Polisi Jelaskan Penyebab Tewasnya Terduga Teroris Siyono

"Yang jelas, di Indonesia, kelompok ini lebih militan daripada rekrutan ISIS. Organisasinya lebih terstruktur karena sudah lama," ucapnya.

Seorang terduga teroris asal Klaten yang ditangkap Densus 88 tewas saat dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara, Yogyakarta. Ia diduga meninggal karena kelelahan dan lemas setelah berkelahi dengan anggota Densus yang mengawalnya.

Baca: Begini Kondisi Jenazah Siyono

Anton menjelaskan, pada Kamis, 10 Maret 2016, Siyono hanya didampingi satu anggota Densus 88 dan seorang sopir. Mereka hendak menuju tempat terduga teroris lain yang disebutnya masih satu kelompok dengannya. "Dalam perjalanan, mata yang bersangkutan (Siyono) ditutup. Tangannya juga diborgol," tuturnya.

Namun, ketika sudah mendekati lokasi yang dimaksud, tersangka meminta penutup kepala dan borgolnya dibuka. Setelah penutup kepala dan borgolnya dibuka, Siyono langsung menyerang dengan memukul anggota Densus yang mengawalnya tersebut

Anton menjelaskan, dalam perkelahian tersebut, terjadi saling pukul dan saling dorong. Akhirnya, Siyono lemas dan pingsan ketika anggota Densus membenturkan kepala Siyono ke sisi mobil.

Baca: Mabes Polri Bantah Tembak Siyono

INGE KLARA SAFITRI




Berita terkait

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

3 jam lalu

Pertamina dan Polri Bekerjasama Mengamankan Objek Vital Nasional

Pertamina dan Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menandatangani perjanjian kerjasama pengamanan objek vital nasional.

Baca Selengkapnya

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

9 jam lalu

Polri Ungkap 115 Kasus Judi Online dalam Dua Pekan Terakhir, Tangkap 142 Tersangka

Polri juga mengajukan permintaan pemblokiran 2.862 situs judi online ke Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Baca Selengkapnya

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

16 jam lalu

Polri Usulkan ke Kementerian Kominfo Blokir 2.862 Situs Diduga Tawarkan Judi Online

Polisi telah menangkap 142 tersangka dari 115 kasus judi online dalam rentang pada periode 23 April hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

16 jam lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

1 hari lalu

Polri: 75 Motor dan 50 Mobil Listrik Ikut Kawal VVIP di World Water Forum Bali

Polri menyatakan kendaraan listrik untuk pengamanan World Water Forum ke-10 di Bali pada 18-25 Mei 2024 telah siap digunakan.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

1 hari lalu

Tak Kebal Aturan Ganjil-Genap, Apa yang Masuk Kategori Pelat Nomor Khusus?

Apa itu pelat nomor khusus dan bagaimana aturannya termasuk saat masuk wilayah sistem ganjil-genap?

Baca Selengkapnya

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

1 hari lalu

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba Sejak September 2023

Polisi juga telah menangani 10 kasus narkoba menonjol sejak 14 Maret hingga 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

1 hari lalu

Ancaman Polri kepada Personel yang Terbukti Gunakan Narkoba

Polri bakal langsung memecat anggota kepolisian yang terbukti mengkonsumsi narkoba.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

3 hari lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya