TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal Anton Charliyan menegaskan tidak ada satu tembakan pun yang dilepaskan anggota Detasemen Khusus 88 kepada Siyono, 39 tahun, terduga teroris yang tewas Jumat lalu.
"Tidak ada satu tembakan pun dalam perkelahian tersebut," katanya kepada wartawan saat memberikan keterangan pers di Mabes Polri, Senin, 14 Maret 2016.
Anton menjelaskan, pada Kamis, 10 Maret 2016, Siyono hanya didampingi seorang anggota Densus 88 dan seorang sopir. Mereka hendak menuju tempat terduga teroris lain yang disebut Anton masih satu kelompok dengan Siyono.
"Dalam perjalanan, mata yang bersangkutan (Siyono) ditutup. Tangannya juga diborgol," ujarnya.
Namun, ketika sudah mendekati lokasi yang dimaksud, tersangka membujuk untuk dilepaskan penutup kepala dan borgolnya. Setelah penutup kepala dan borgol dibuka, Siyono langsung menyerang dengan memukul anggota Densus yang mengawalnya tersebut.
Anton menuturkan, dalam perkelahian tersebut, terjadi saling pukul dan dorong. Hingga pada akhirnya Siyono lemas dan pingsan ketika anggota Densus membenturkan kepala Siyono ke sisi mobil. "Perkelahian terjadi satu lawan satu dan mobil tetap dalam keadaan melaju," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang terduga teroris asal Klaten yang ditangkap Densus 88 tewas dalam perjalanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Yogyakarta. Pria bernama Siyono itu diduga meninggal karena kelelahan dan lemas setelah berkelahi dengan anggota Densus yang mengawalnya.
Jenazah Siyono sempat dibawa dan diperiksa di Rumah Sakit Polri Kramat Jati sebelum kemudian dimakamkan oleh keluarganya pada Minggu, 13 Maret 2016.
INGE KLARA SAFITRI
Berita terkait
Eks Penyidik Mabes Polri Daftar Calon Dewas KPK, Panelis Ungkit Kasus Firli Bahuri Sesama Polisi
16 jam lalu
Guru Besar Fakultas Hukum USU, Ningrum Natasya Sirait, menyinggung terkait latar belakang calon dewas KPK Iskandar sebagai polisi.
Baca SelengkapnyaPurnawirawan Polri Ikut Seleksi Capim KPK: Polisi Itu Baik
1 hari lalu
Purnawirawan polri itu memastikan kerja polisi itu luar biasa, sehingga tidak ada masalahnya jika ingin menjadi Capim KPK.
Baca SelengkapnyaKomnas HAM Catat Polri Jadi Institusi yang Paling Banyak Diadukan dengan 350 Kasus
2 hari lalu
Dari total 1.227 kasus yang diterima Komnas HAM, sebanyak 350 di antaranya melibatkan Polri.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Maraknya Judi Online di Indonesia, Situs Judi Online Disinyalir Milik Orang Indonesia Punya 1,5 Juta Pelanggan
2 hari lalu
Situs judi online yang berdiri sejak 2020 saat pandemi Covid-19 ditengarai milik orang Indonesia, yang sebelumnya bergerak di industri tekstil.
Baca SelengkapnyaPemblokiran Situs Judi Online Dinilai Kurang Efektif, Kenapa Bukan Buru Bandar Judi sebagai Prioritas?
3 hari lalu
Pemerintah getol memblokir jutaan situs judi online beberapa waktu terakhir. Namun, kebijakan ini dinilai kurang efektif. Ini alasan Hadi Tjahjanto.
Baca SelengkapnyaPansel Umumkan 12 Orang Calon Anggota Kompolnas Lolos Seleksi Akhir, Siapa Saja?
3 hari lalu
Ketua Pansel Calon Anggota Kompolnas, Hermawan Sulistyo mengatakan bahwa 12 peserta yang lolos berasal dari berbagai profesi.
Baca SelengkapnyaJalan Panjang Pemberantasan Judi Online, Mengapa Satgas Belum Tangkap Bandar Judinya?
3 hari lalu
Pemberantasan judi online membutuhkan perjalanan panjang. Walau berjuta situs diblokir, bisnis haram ini tetap merajalela di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPengendara Tunjukkan Pistol di Jalanan, Apa Saja Pasal yang Menjerat Kepemilikan Senjata Api?
4 hari lalu
Bunyi pasal mana yang menjerat seseorang untuk kepemilikan senjata api?
Baca SelengkapnyaMenunggu Kabar Pengungkapan Inisial T, Sosok Terduga di Balik Bisnis Judi Online di Indonesia
4 hari lalu
Perbincangan ihwal sosok inisial T yang disebut-sebut sebagai dalang bisnis judi online di Indonesia tiba-tiba hilang sejak awal Agustus lalu.
Baca SelengkapnyaKejagung dan Polri Masih Telusuri Bentuk Penyalahgunaan Dana PON 2024
5 hari lalu
Polri dan Kejaksaan Agung masih menelusuri bentuk penyelewengan anggaran PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara.
Baca Selengkapnya