Sastrawan Ajip Rosidi (kanan) bersama Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar saat menghadiri peresmian Perpustakaan Ajip Rosidi yang dikelola Yayasan Pusat Studi Sunda di Bandung, Jawa Barat, 15 Agustus 2015. Perpustakaan tersebut memiliki sekitar 60.000 koleksi buku dimana sebagian merupakan koleksi sastra Sunda. Selain perpustakaan, yayasan juga mengadakan pusat pendidikan dan pelatihan terkait perkembangan kesusasteraan Sunda. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Bandung - Keputusan mundurnya Ridwan Kamil untuk mencalonkan dalam pilkada DKI 2017 membuka pilihannya untuk berlaga pada pemilihan gubernur Jawa Barat 2018 yang digelar serentak. Menanggapi kemungkinan itu, Deddy Mizwar mengaku siap bersaing dengan Ridwan Kamil. “Ya bersaing, harus bersaing semuanya,” kata dia di Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Deddy mengaku sudah memutuskan akan mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat yang bakal digelar 2018 nanti. “Ya siap maju, kalau ada yang dukung,” kata dia.
Menurut Deddy, dirinya tidak akan mengikuti langkah gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang mengumpulkan tanda tangan dukungan sebagai opsi maju lewat jalur perseorangan. Deddy lebih memilih menunggu dukungan partai. “Orang kita non-partisan, gak ada partainya. Kalu ada yang dukung, ya maju,” kata dia.
Kendati sudah memutuskan untuk mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat, Deddy mengaku belum serius bersiap. Soal ancer-ancer calon wakilnya pun belum terpikirkan. “(Soal calon wakil) gak tahu saya, orang kendaraan aja belum ada,” kata dia.
Soal peluang Ridwan Kamil berlaga di pemilihan gubernur Jawa Barat diungkapkan Ketua Badan Pemenangan Pemilukada DPD Partai Gerindra Jawa Barat Sunatra. Ia mengatakan, tahun depan Ridwan Kamil bakal galau lagi seperit saat dua bulan terakhir sebelum membulatkan keputusannya batal mengikuti pilkada DKI 2017.
“Dengan keputusan hari ini kegalauan Emil (Ridwan Kamil) sudah selesai, milih tetap di Bandung. Tapi akan muncul kegalauan kedua lagi,” kata dia di Bandung, Senin, 29 Februari 2016.
Menurut Sunatra, dengan batalknya ikut Pilkada DKI, tersisa dua pilihan lagi yang bakal ditagih lagi oleh partainya yakni dua pilihan terakhir mengikuti pencalonan gubernur Jawa Barat atau pemilihan walikota Bandung. Gerindra menginginkan Ridwan Kamil lebih cepat memutuskan dua pilihan itu. “Sebagai ketua badan pemenangan pemilu Gerindra mengharapkan jangan galalu lagi, dari sekarang harus menetukan sikap,” kata dia.
Kendati demikian, partainnya wanti-wanti agar Ridwan Kamil menunjukkan kualitasnya dalam memimpin Kota Bandung jika pilihannya jatuh untuk mengikuti pemilihan gubernur Jawa Barat 2018. “Kalau di satu periode ini lulus, Emil bisa maju ke tahap berikutnya,” kata Sunatra.