Ini Sanksi untuk Politik Uang Pilkada Usulan Perludem

Reporter

Editor

Pruwanto

Minggu, 21 Februari 2016 19:25 WIB

ANTARA/Rahmad

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini mengatakan politik uang dalam Pilkada, bisa dibuktikan jika instrumen yang ada sudah berjalan baik. “Kalau ingin diungkap, masyarakat harus terlibat melaporkan,” kata Titi kepada Tempo saat dihubungi Ahad, 21 Februari 2016.

Titi melanjutkan pemerintah harus menjamin perlindungan kepada masyarakat yang melapor adanya politik uang dalam pemilihan kepala daerah. Pemerintah juga harus bisa menciptakan kondisi di mana masyarakat menganggap politik uang sebagai kejahatan. “Kalau pemahaman baik, maka akan bisa berjalan,” kata dia.

Ia mengungkapkan selama ini, pembuktian politik uang dalam pemilihan kepala daerah hanya mengandalkan proses pidana. Ini membuat penelusurannya memakan waktu yang lama. Maka menurutnya, seharusnya sanksi administratif bisa diberikan tanpa menunggu proses pidana.

Bagi Titi, sepanjang hal itu bisa dibuktikan dengan alat bukti dan meyakinkan, bisa saja keluar sanksi administratif bagi para calon kepala daerah yang bisa sampai pembatalan calon. Sementara urusan pidananya, tetap berjalan.

Titi menjelaskan pengawasan terhadap praktik politik uang dalam Pilkada gagal, karena kurangnya pengawasan satu calon terhadap calon lainnya. “Padahal mereka yang paling berkepentingan,” kata dia.

Padahal pengawasan antar sesama calon itu penting, untuk saling mengawasi, dan memberantas politik uang. Pengawasan ini menurutnya bisa membuat para peserta lebih berhati-hati menggunakan uang kampanyenya. “Ajarkan orang enggak sembarangan gunain uang.”

DIKO OKTARA

Berita terkait

Perludem Minta KPU Tetap Gunakan Kotak Suara Aluminium

19 Agustus 2017

Perludem Minta KPU Tetap Gunakan Kotak Suara Aluminium

Titi Anggraini mengatakan kotak suara aluminium perlu terus digunakan untuk efisiensi biaya pemilu.

Baca Selengkapnya

Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2019 Perlu Dilakukan  

16 Agustus 2017

Verifikasi Partai Politik Peserta Pemilu 2019 Perlu Dilakukan  

Verifikasi partai politik dinilai perlu dalam penyelenggaraan pemilihan umum 2019.

Baca Selengkapnya

Perludem Raih Open Government Awards di Paris, Prancis  

8 Desember 2016

Perludem Raih Open Government Awards di Paris, Prancis  

Inisiatif Perludem, yakni API Pemilu, menyisihkan ratusan kandidat lain dari seluruh dunia.

Baca Selengkapnya

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

22 Agustus 2016

Dana Pengawasan Pilkada 2015 di 27 Daerah Masih Bermasalah  

Bawaslu telah meminta Mendagri Tjahjo Kumolo untuk memfasilitasi penyelesaian permasalahan dana hibah pengawasan pilkada 2015.

Baca Selengkapnya

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

12 Juli 2016

KPU Susun Opsi Verifikasi Dukungan Calon Perseorangan  

Hadar bakal meminta bantuan Direktorat Pendudukan dan Catatan Sipil memastikan keberadaan pendukung calon perseorangan.

Baca Selengkapnya

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

29 Juni 2016

Kajian KPK: Ada Calon yang Hartanya Minus Maju di Pilkada  

KPK melakukan penelitian dengan mewawancarai 286 calon yang kalah pada pilkada. Ini temuannya.

Baca Selengkapnya

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

19 Juni 2016

Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna Diwarnai Keributan  

Polisi mengevakuasi anggota KPUD Muna keluar dari TPS sambil melepaskan tiga tembakan ke udara.

Baca Selengkapnya

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

19 Juni 2016

Hari Ini Pemungutan Suara Ulang Pilkada Kabupaten Muna  

Ini merupakan pemungutan suara ulang yang kedua kali akibat saling gugat dua pasangan calon kepala daerah.

Baca Selengkapnya

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

6 Juni 2016

Revisi UU Pilkada, Bawaslu Kini Bisa Periksa Politik Uang  

Bawaslu kini bisa memeriksa kasus politik uang dalam pilkada.

Baca Selengkapnya

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

6 Juni 2016

Syarat Calon Perorangan Dipersulit, Ini Kata Pendukung Garin  

Pendukung Garin menilai seharusnya DPR sebagai wakil rakyat membuat aturan yang lebih bermutu.

Baca Selengkapnya