Banyu Biru Unggah SK BIN di Path, Fahri Hamzah: Pecat Saja

Selasa, 2 Februari 2016 23:09 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah, selaku Ketua Rapat saat memimpin Rapat Paripurna ke-12 MP II TS 2015-2016 di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 8 Desember 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Fahri Hamzah, angkat bicara soal tindakan Banyu Biru yang mengunggah foto surat keputusan pengangkatannya sebagai anggota Bidang Politik Dewan Informasi dan Strategis Kebijakan Badan Intelijen Negara (BIN) di sejumlah akun media sosialnya termasuk Path.

"Kalau sudah ketahuan gitu, pecat aja. Yang boleh menunjukkan dirinya di intel itu top-topnya aja. Ini malah mengumumkan diri sendiri, pake kartu nama lagi," ujar politikus dari Partai Keadilan Sejahtera itu di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 2 Februari 2016.

Fahri mengatakan, petugas Badan Intelijen Negara seharusnya tidak terlalu sering berbicara dan menunjukkan dirinya di media, apalagi di media sosial. "Jangan show off. Inilah kultur intelijen yang lucu. Mengumum-umumkan dirinya: saya intel lho," tuturnya.

Kultur intelijen di Indonesia, kata Fahri, merupakan kultur intelijen negara demokrasi, bukan intelijen negara otoriter. "Intel negara otoriter itu ingin menunjukkan, saya ini intel lho, untuk nakut-nakutin. Nggak boleh itu. Intel bukan untuk nakut-nakutin," ujar Fahri.

Menurut Fahri, intel merupakan pencuri untuk kepentingan negara. Dia berujar, seorang intel boleh melakukan apa saja asalkan tidak sampai diketahui oleh publik. "Bagaimana anda mau mencuri kalau sudah mengumumkan diri sendiri sebagai pencuri? Jangan bikin malu," kata Fahri.

Pekan lalu, Banyu Biru ketahuan mengunggah foto surat keputusan pengangkatannya sebagai anggota Bidang Politik Dewan Informasi dan Strategis Kebijakan Badan Intelijen Negara di sejumlah akun media sosialnya. Beberapa di antara akun itu adalah Path, Twitter, dan Facebook.

Kepala BIN Sutiyoso pun mengatakan akan mengkaji posisi Banyu. Dia menuturkan akan mengevaluasi Banyu lebih dulu seperti anggota BIN lainnya, baik yang struktural maupun non-struktural. Namun, ia memberi sinyal bahwa sudah menentukan sikap soal Banyu. "Saya rasa Anda sudah tahu keputusan saya apa," tuturnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

1 hari lalu

Rayakan Hari Pendidikan Nasional Lewat 35 Link Twibbon Ini

35 Twibbon Hari Pendidikan Nasional, silakan download dan upload untuk merayakannya.

Baca Selengkapnya

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

2 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

2 hari lalu

Semarakkan Hari Buruh Internasional dengan 30 Link Twibbon Ini

Twibbon dapat digunakan untuk turut menyemarakkan Hari Buruh Internasional pada 1 Mei 2024. Silakan unggah dan tayang.

Baca Selengkapnya

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

3 hari lalu

Gelar Nobar Laga Semifinal Piala Asia U-23 2024, BIN Sebut Perjalanan Timnas U-23 Indonesia Luar Biasa

Setelah gagal ke final Piala Asia U-23 2024 usai dikalahkan Uzbekistan, timnas U-23 Indonesia kejar posisi ketiga demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

3 hari lalu

Seperti di Amerika, TikTok Bisa Dibatasi di Indonesia Jika Melanggar Kebijakan Ini

Kominfo mengaku telah mengatur regulasi terkait pelanggaran data pribadi oleh penyelenggara elektronik seperti TikTok.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

3 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

6 hari lalu

Anandira Puspita akan Jalani Sidang Perdana Praperadilan di PN Denpasar pada 6 Mei 2024

Anandira Puspita, akan menjalani sidang praperadilan perdana di Pengadilan Negeri atau PN Denpasar, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

7 hari lalu

Cara Cek Kelulusan Hingga Jadwal Seleksi Tes online Rekrutmen Bersama BUMN

Ini yang harus diperhatikan dan dipantau saat ikut rekrutmen bersama BUMN.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

7 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

8 hari lalu

Kapan Waktunya Anak Diberi Akses Internet Sendiri? Simak Penjelasan Psikolog

Psikolog memberi saran pada orang tua kapan sebaiknya boleh memberi akses internet sendiri pada anak.

Baca Selengkapnya