Mantan Napi Kasus Teror Bagi Cerita ke Pelajar Purwakarta  

Reporter

Jumat, 29 Januari 2016 04:34 WIB

Uji coba atraksi air mancur berjoget di Taman Sri Baduga, Situ Buleud, Purwakarta, Jawa Barat, yang dilumuri cahaya lampu laser dari segenap penjuru tampak indah dan megah, Jumat malam, 8 Januari 2016. TEMPO/Nanang Sutisna

TEMPO.CO, Purwakarta - Para pelajar harus berhati-hati menerima informasi gerakan radikal dan terorisme yang gencar di dunia maya. "Buat menangkal semua itu, adik-adik harus memfilter dengan ketat," kata Agus Marshal, 40 tahun, mantan terpidana terorisme.

Pernyataan Agus disampaikan di hadapan ratusan pelajar SMA dan SMK se-Kabupaten Purwakarta yang mengikuti program Sekolah Ideologi. Program ini diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Purwakarta di Aula Janaka pada Kamis, 28 Januari 2016.

Agus diundang untuk menceritakan pengalamannya dan berbagi cerita agar para remaja tidak hanyut dengan ideologi kekerasan dan terorisme.

Menurut Agus, filtrasi informasi ini harus dilakukan secara ketat dan cerdas oleh setiap pelajar. Tujuannya agar mereka tidak terjebak dalam gerakan radikalisme yang menjadi cikal-bakal lahirnya gerakan terorisme.

"Kalau sudah begitu, tinggal bagaimana kita mengikuti pikiran siapa, tujuannya apa, dan dasarnya apa," kata Agus. Jika dirasakan ada kejanggalan, langkah tegas harus diambil, yakni menyingkirkan ajakan sesat tersebut.

Menurut Agus, berdasarkan pengalaman yang dialaminya, radikalisme bisa merasuk pada pikiran siapa pun yang awalnya dipicu soal ideologi dan sejarah ideologi. "Karena setiap manusia pada dasarnya memiliki ideologi dan idealisme," imbuhnya.

Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan sengaja mengundang Agus sebagai pemateri untuk berbagi pengalamannya yang salah langkah, tapi kemudian kembali ke jalan yang benar.

"Tujuannya agar para siswa tahu bagaimana pengalaman Agus. Jadi para siswa bisa memfilter apa yang baru didapatkan, terutama soal paham-paham yang bersifat radikalisme itu," Dedi menjelaskan.

Dedi ingin mengajarkan kepada para siswa bahwa Purwakarta adalah rumah bagi pluralisme. "Siapa pun boleh datang ke sini tanpa harus membedakan suku, bahasa, ras, dan budaya. Yang terpenting bisa membangun kedamaian dan rasa persaudaraan," katanya.

Ketua Jurusan Ilmu Filsafat Universitas Indonesia Saraswati Putri mengatakan Pancasila merupakan ideologi bangsa yang dibangun untuk menyatukan berbagai suku dan budaya yang tersebar di wilayah Nusantara. "Kita jangan melupakan soal kearifan lokal. Sebab, dari kearifan lokal itulah lahir Pancasila," katanya.

Saraswati menghargai upaya yang dilakukan Pemkab Purwakarta. Menurut dia, Sekolah Ideologi ini memberikan tambahan kepada siswa akan pentingnya hidup kebersamaan saling menghargai, dan ini menjadi dasar untuk mencegah radikalisme.

NANANG SUTISNA

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

19 Desember 2023

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.

Baca Selengkapnya

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

19 Desember 2023

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948

Baca Selengkapnya

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

27 Agustus 2023

Bupati Purwakarta Mundur dari Jabatan, Berikut Profil Anne Ratna Mustika yang Gemar Sepak Bola

Anne Ratna Mustika Bupati Purwakarta periode 2018 -2023 belum lama ini mengundurkan diri karena berniat nyaleg. Ini profilnya.

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

1 Agustus 2023

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara

Baca Selengkapnya

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

7 Desember 2022

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

Bela negara dari UGM ini diikuti oleh mahasiswa afirmasi asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar DIY.

Baca Selengkapnya

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

3 Desember 2022

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program yang diluncurkan pemerintah itu.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

28 September 2022

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

Yang teranyar adalah bela negara ala Presiden Putin, rakyat diminta terlibat dalam perang menyerang Ukraina. Perintah ini banyak ditolak warga.

Baca Selengkapnya

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

28 September 2022

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

Bela negara dalam spektrum keras, dapat dilakukan dengan cara melindungi negara dari ancaman musuh bersenjata di medan pertempuran.

Baca Selengkapnya

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

10 September 2022

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

keberadaan ASN dalam Komcad berguna untuk meningkatkan kualitas Komponen Cadangan

Baca Selengkapnya