Kegiatan Dakwah Keliling di Pelosok Tulungagung Diawasi  

Reporter

Rabu, 20 Januari 2016 13:53 WIB

Warga dan pegawai negeri sipil menyimak ceramah usai shalat dzuhur di Masjid Pusat Dakwah Islam, Bandung, Jawa Barat (10/7). Berbagai kegiatan religi di lingkungan masjid menjadi pilihan masyarakat untuk mengisi waktu selama menjalani ibadah puasa. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Tulungagung – Pengurus Daerah Muhammadiyah Kabupaten Tulungagung mulai mengawasi kegiatan dakwah keliling (jaulah) yang dilakukan kelompok tertentu. Tujuan pengawasan adalah memastikan materi dakwah mereka tak mengandung ajaran radikal atau menghasut.

Ketua Pengurus Daerah Muhammadiyah Tulungagung Mashudi Al-Ashari mengatakan kegiatan dakwah keliling kerap dijumpai di Tulungagung, terutama di pelosok-pelosok desa. Pendakwah umumnya mengenakan gamis putih dan datang secara berkelompok. Mereka mendatangi masjid atau surau dan bergabung bersama jemaah.

Dengan menggandeng masyarakat setempat, mereka mengajarkan mengaji, tadarus, dan salat berjemaah. Selain di masjid, kelompok pendakwah ini mendatangi warga dari rumah ke rumah. Mashudi khawatir mereka membawa misi tertentu berkedok syiar.

Menurut Mashudi, kegiatan tersebut harus diawasi polisi dan tokoh agama Islam setempat. Paling tidak, ucap dia, perangkat desa meminta identitas mereka agar jelas diketahui asal usulnya. “Situasinya sedang darurat teroris. Kami tindak bermaksud membatasi kegiatan dakwah,” ujarnya, Rabu, 20 Januari 2016.

Ketua Pengurus Wilayah Robithoh Ma'ahid Al Islamy (RMI) atau Asosiasi Pondok Pesantren Nahdlatul Ulama Jawa Timur Reza Ahmad Zahid tak keberatan kegiatan dakwah diawasi. Ia tak menampik bahwa banyak organisasi yang patut diwaspadai.

Gus Reza--sapaan akrabnya--mengaku pernah melakukan penelitian terhadap kegiatan jaulah hingga ke Pakistan. Pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, ini menemukan kaitan jaulah dengan program dakwah dari kelompok Tabligh Akbar.

Kelompok tersebut berasal dari India dan menganggap kegiatan dakwah dari pintu ke pintu lebih efektif dibanding mendatangkan massa. “Mereka merekrut anggota dari semua kalangan, baik NU maupun Muhammadiyah,” ujar Gus Reza.

Kegiatan jaulah juga sering menghadirkan pendakwah asing untuk menarik simpati masyarakat. Meski begitu, menurut Gus Reza, kegiatan jaulah tak bisa serta-merta dituding beraliran Wahabi atau sebaliknya. Perlu kajian dan pantauan lebih jauh soal ini, agar tak salah langkah dalam melakukan pengawasan.

HARI TRI WASONO




Berita terkait

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

3 jam lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

13 jam lalu

PP Muhammadiyah Tekankan Jamaah soal Jaga Lingkungan Menjelang Ibadah Haji

Ada tiga larangan di Al-Qur'an bagi jamaah saat melaksanakan ibadah haji.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

13 jam lalu

Muhammadiyah Tegaskan Nikah Beda Agama Tidak Diperbolehkan

Abdul Mu'ti mengimbau masyarakat mematuhi ketentuan dalam kompilasi hukum Islam bahwa nikah beda agama tak diperbolehkan.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

16 jam lalu

Muhammadiyah Klaim Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo soal Kursi Menteri

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti menanggapi soal jatah kursi menteri di Kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

16 jam lalu

Muhammadiyah Buka Suara soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Abdul Mu'ti mengaku pihaknya akan mendegasikan kadernya dengan senang hati apabila Muhammadiyah diberi amanah oleh Prabowo.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

5 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

6 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

7 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

8 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

11 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya