Susuri Papua, Ada Simbol Kopassus di Rumah Panglima TPN-OPM

Reporter

Kamis, 7 Januari 2016 11:53 WIB

Lambert Pekikir, pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM). TEMPO/Jerry Omona

TEMPO.CO, Arso -Suara seorang wanita berbicara di telepon. “Ibu sudah sampai mana. Jadi siang ini ke rumah , tahu jalannya?” kata wanita itu kepada Tempo, Rabu, 16 Desember 2015. Butuh waktu sedikitnya 2 jam dari Jayapura menuju distrik Arso, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

Keerom merupakan kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah Papua Nugini. Di kawasan ini tinggal satu panglima Tentara Pembebaan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Lambert Pekikir, usianya berkisar 60 tahun.

Jalan yang menghubungkan Jayapura – Keerom mulus, hampir tak ada kubangan lumpur atau aspal yang terkelupas. Sisi kanan dan kiri jalan nampak hutan belantara dan perkebunan sawit, dan semakin mendekati Arso dipenuhi tanaman pisang.

Sepanjang jalan hanya beberapa kendaraan yang melintas. Sepi. Tempo menghitung sekitar enam pos penjagaan aparat TNI berada di sisi dan kanan jalan. Aparat TNI berjaga-jaga dari posnya yang dibangun di tempat yang lebih tinggi dari jalan. Beberapa aparat nampak duduk sambil menyeruput minuman.

Rumah Lambert Pekikir, tak jauh dari jalan lintas kabupaten. Tepatnya di Kampung Workwana, Distrik Arso. Beberapa pria tampak sibuk membangun rumah dan memperbaiki saluran air pemilik rumah. Sedikitnya empat rumah berdiri di atas tanah.

Seorang perempuan mengenakan daster batik Papua tanpa lengan muncul dari satu rumah. Dia tersenyum dan mengajak Tempo masuk ke rumah yang disebutnya rumah anaknya. Di dalam seorang bocah perempuan sedang bermain.”Ini anak bungsu mama. Mama istri Pak Lambert. Mama tadi yang telepon,” ujar Rosalia Maniger, 40 tahun.

Dalam keseharian warga Papua menyapa perempuan dewasa sebagai “mama” sebagai sapaan hormat. Rosalia menjelaskan, suaminya sudah beberapa hari memilih masuk hutan. Lambert beralasan dirinya tak mau dimintai pendapat oleh siapapun terkait dengan hasil pemilihan kepala daerah serentak di Papua. “Bapak sering jadi tempat meminta pendapat oleh mereka yang mau pilkada, Bapak tidak mau lagi,” ujarnya.

Di dinding rumah , ada beberapa foto Lambert di ruang tamu . Satu di antaranya Lambert berfoto bersama sejumlah orang dengan dilatari gedung Sarwo Edhie di markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Simbol Kopassus berupa pisau kecil dan simbol Pancasila dipajang di dinding rumah keluarga Lambert Pekikir. Rosalina hanya tersenyum ketika Tempo memperhatikan foto-foto tersebut.

Rosalia irit bicara tentang sepak terjang suaminya setelah berhasil didekati Kopassus untuk kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia. Menurut seorang perwira intelijen Kopassus yang bertugas di Papua, Lambert dibawa berkunjung ke markas besar pasukan elit itu pada tahun 2013.

“Kita yakinkan dia untuk kembali ke NKRI. Lagipula usia sudah tua, , tentu tidak kuat lagi tinggal di dalam hutan. Kita bantulah asalkan dia dukung NKRI,” kata perwira intelijen Kopassus itu kepada Tempo.

Sejumlah pemimpin TPN-OPM yang bertahun-tahun menentang Indonesia, ujarnya, kini berbalik mendukung NKRI. TNI, ujarnya, mengubah pendekatan di Papua dari operasi militer ke pendekatan kesejahteraan seperti membangun rumah keluarga TPN-OPM, membangun infrastruktur, dan bantuan penyediaan sembako, dan kesehatan.

Namun pendekatan kesejahteraan, belum sepenuhnya mampu mengajak turun para panglima TPN-OPM yang bergerilya di hutan-hutan di Papua hingga perbatasan. Panglima TPN-OPM wilayah Puncak Jaya, Gholiat Tabuni sampai saat ini memilih menutup komunikasi dengan pemerintah Indonesia. Panglima TPN-OPM yang disegani oleh panglima TPN-OPM lainnya, Richard Joweni hingga akhir hayatnya menolak berkompromi dengan pemerintah Indonesia.

“Struktur komando TPN-OPM terbaik dibawa pimpinan Richard Joweni, “ kata Ketua Komnas HAM perwakilan Papua, Fritz Ramande kepada Tempo. Dan, pilihan Lambert , ujarnya, diduga lebih pada latar belakang faktor usia dan ekonomi . Dan, Lambert diyakini memilihnya dengan kesadaran penuh.

MARIA RITA



Berita terkait

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

3 hari lalu

Peneliti BRIN: Otsus Papua Tidak Selesaikan Masalah

Otsus Papua bukan merupakan penyelesaian atau resolusi konflik Papua.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

17 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

17 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

18 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Usman Hamid Sebut Pengesahan 3 RUU DOB Papua Penyelundupan Hukum

30 Juni 2022

Usman Hamid Sebut Pengesahan 3 RUU DOB Papua Penyelundupan Hukum

Direktur Eksekutif Amnesty Internastional Indonesia Usman Hamid mengkritik rencana pengesahan tiga RUU Otonomi Baru atau RUU DOB Papua hari ini.

Baca Selengkapnya

Langkah Jokowi Bahas DOB Papua dengan MRP Dianggap Sebagai Politik Pecah Belah

21 Mei 2022

Langkah Jokowi Bahas DOB Papua dengan MRP Dianggap Sebagai Politik Pecah Belah

Koalisi Kemanusiaan untuk Papua menilai Pemerintahan Presiden Jokowi melakukan politik pecah belah dengan melakukan pembahasan soal DOB dengan MRP.

Baca Selengkapnya