Maria Rita Hasugian (kanan) dan Kodrat Setiawan (empat dari kanan), jurnalis media Tempo memperoleh juara 1 Anugerah untuk Insan Jurnalis KUB Tahun 2015 kategori media online dan Media Cetak saat Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama Tahun 2015 di kantor Kementrian Agama, Jakarta, 30 Desember 2015. Foto: Istimewa
TEMPO.CO, Jakarta - Tempo meraih empat penghargaan sebagai media yang aktif mendorong terbangunnya toleransi atau kerukunan antarumat beragama di Indonesia. Kompetisi yang baru pertama kali digelar ini diselenggarakan Kementerian Agama. Pemberian penghargaan dilaksanakan pada Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu, 30 Desember 2015.
Penghargaan untuk Tempo diraih untuk kategori insan jurnalis media cetak terbaik atas nama wartawan Koran Tempo, Kodrat Setiawan. Posisi kedua diraih Rahmat Fajar dari Republika. Insan jurnalis media online terbaik diraih wartawan Tempo.co, Maria Rita Hasugian. Posisi kedua dan ketiga diraih Aghnia Adzkia dari CNN Indonesia dan Sandro Gatra dari Kompas.com.
Dalam kategori jurnalis televisi, Aderia dari Net 16 menjadi pemenang, diikuti Eko Tawantoro (Kompas Petang) dan Nazmudin Fauzi (Liputan 6).
Koran Tempo menang lagi dalam kategori institusi media cetak terbaik, dengan Kompas di posisi kedua. Dalam kategori institusi media online terbaik, Tempo.co meraih posisi pertama diikuti CNN Indonesia, dan Kompas.com. Untuk kategori media televisi, Net 16-Net TV meraih posisi teratas, diikuti Kompas.TV, dan Liputan 6-SCTV.
"Penghargaan ini tidak semata bentuk apresiasi tapi bagaimana kita ikut termotivasi atau terinspirasi," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.
Anugerah Kerukunan Umat Beragama untuk pertama kali digelar Kementerian Agama tahun ini. Acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan yang digelar menyambut HUT Kementerian Agama Ke-70 pada Januari 2016.
Menurut Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Nur Syam, ada sedikitnya delapan kategori dalam Malam Anugerah Kerukunan Umat Beragama. Di antaranya penghargaan untuk kepala daerah yang diberikan kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya. Selain itu, ada pula lomba fotografi untuk pelajar maupun umum.