Almarhum Tazwin Hanif, Diplomat Penting Negosiasi Iklim

Reporter

Sabtu, 26 Desember 2015 08:54 WIB

Tazwin Hanif (kiri bawah kedua) bersama Dubes Indonesia utk Jerman Edi Pratomo (tengah) dan Farhan Helmy (dua dari kanan) saat acara pertemuan dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) di Bonn, tahun 2013. Foto/DNPI

TEMPO.CO, Jakarta - Tazwin Hanif, diplomat Indonesia yang wafat di Roma, Italia ternyata sosok di belakang layar yang penting dalam mempersiapkan berbagai posisi Indonesia dalam negosiasi perubahan iklim.

"Beliau juga saksi sejarah dan negosiator di babak-babak negosiasi perubahan iklim setelah Bali, yaitu Durban Platform yang merupakan fondasi atas lahirnya Paris Aggreement," kata Farhan Helmy, Sekretaris Kelompok Kerja Mitigasi, Dewan Nasional Perubahan Iklim (DNPI), Sabtu, 26 Desember 2015.

Tazwin meninggal pada Jumat, 25 Desember 2015 pukul 16.25 di Rumah Sakit Umberto, Roma. Pria kelahiran Padang ini dirawat sejak 2 Desember 2015 setelah terjatuh dari lantai dua gedung Kedutaan Besar RI (KBRI) Roma, yang terbakar.

Saat itu, Tazwin yang menjabat Konselor Mulilateral berjuang memadamkan api dengan alat pemadam. Namun usaha itu tak mampu melawan amukan api yang disertai asap tebal. Ia memilih menyelamatkan diri dengan cara melompat. Bagian kepalanya terluka.

Menurut Farhan yang bersama-sama almarhum sebagai negosiator isu mitigasi, Tazwin adalah sosok yang gigih dan tidak pernah lelah untuk belajar walau isu perubahan iklim begitu luasnya menyangkut aspek substansi teknis dan ilmiah yang dalam.

Beliau, katanya, mampu bergaul dengan para pemangku kepentingan baik pemerintah maupun non-pemerintah pada saat isu perubahan iklim masih baru di Tanah Air dan egosektoral masih tinggi di antara kementrian dan lembaga.

Di tingkat global, Tazwin juga pandai beriteraksi dengan berbagai kepentingan negara berkembang yang beragam dalam politik perubahan iklim. Antara lain di kelompok G77+China, Alliance of Small Island States (AOSIS), dan lainnya.

Menurut Farhan, almarhum adalah salah satu yang mendukung pentingnya tata kelola perubahan iklim yang kuat dalam merespon dinamika kepentingan, peluang dan dampak perubahan iklim.

"Kesadaran rasional yang tidak dimiliki banyak birokrat, yang lebih mengedepankan kepentingan egosektoralnya. Walaupun berbagai kenyataan keseharian dan potensi konflik kepentingan terlihat jelas," kata Farhan, Kepala Sekolah Thamrin School of Climate Change and Sustainability.

Farhan masih ingat, bersama-sama dengan almarhum dan tim DNPI terlibat dalam proses penyusunan rancangan undang-undang perubahan iklim pada dua tahun lalu.

Dengan difasilitasi Kementrian Hukum dan HAM, mereka berinteraksi dengan kementrian dan lembaga lain menyusun konsep dan naskah akademis. "Namun sayang sejarah bercerita lain," kata Farhan.

Pada awal menjabat, pemerintahan Joko Widodo membubarkan DNPI dan Badan Pengelola REDD Indonesia. Sementara Tazwin ditarik Kementrian Luar Negeri untuk berdinas di KBRI Roma. Jenazah Tazwin yang beristri dan beranak tiga dalam waktu dekat akan diterbangkan ke Jakarta.

UNTUNG WIDYANTO

Berita terkait

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

8 jam lalu

Suhu Bumi Terpanas pada April 2024

Sejak Juni 2023, setiap bulan temperatur bumi terus memanas, di mana puncak terpanas terjadi pada April 2024.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

10 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

13 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

1 hari lalu

Cegah Krisis Iklim, Muhammadiyah Luncurkan Program 1000 Cahaya

Program ini berupaya membangun 'Green Movement' dengan memperbanyak amal usaha Muhammadiyah untuk mulai memilah dan memilih sumber energi bersih di masing-masing bidang usaha.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

2 hari lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

4 hari lalu

Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

7 hari lalu

Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.

Baca Selengkapnya