Anggota Polri berkuda dan bermotor meninggalkan lapangan seusai mengikuti apel Operasi Lilin 2015 di Polda Metro Jaya, Jakarta, 23 Desember 2015. Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Sutiyoso mengatakan Indonesia sedang dalam siaga satu ancaman terorisme. Rencananya, teror tersebut akan dilaksanakan pada Natal dan tahun baru di sejumlah wilayah di Indonesia. ANTARA/Sigid Kurniawan
TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan kesiapannya mendukung pengamanan perayaan Natal dan tahun baru melalui operasi lilin 2015. "Di setiap wilayah, jika ada kekosongan personel kepolisian, TNI akan mem-back up," kata Jenderal Gatot kepada wartawan di Markas Kepolisian Daerah Metro Jaya, Rabu, 23 Desember 2015.
Menurut dia, kepolisian, TNI, dan Badan Intelijen Negara terus bertukar informasi atas kemungkinan ancaman teroris. Tiga intelijen dari tiga institusi itu sudah saling memberi informasi. "Tapi kepolisian yang menjadi leader-nya," ujarnya.
Kapolri pada Rabu pagi ini memimpin apel di Markas Polda Metro Jaya. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Pekerjaan Umum-Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, dan para petinggi Polri serta jajaran pejabat pemerintah Provinsi DKI turut hadir dalam apel tersebut.
Komandan upacara adalah Direktur Polisi Air Polda Metro Jaya Kombes Makhruzi. Peserta apel adalah anggota polisi semua unsur, TNI, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, petugas PMK, dan Orari. Operasi ini melibatkan 80.197 personel terdiri atas 705 dari Mabes dan 79.492 dari Polda. Sebanyak 80.197 personel Polri ini dikerahkan ke seluruh wilayah Indonesia.
Kekuatan ini juga akan didukung sebanyak 20.681 tentara dari berbagai kesatuan dan sebanyak 49.670 dari satuan polisi pamong praja, limnas, dan PMK sehingga total kekuatan pengamanan menjadi 150.548 personel.