Bayar Lobi Obama US$ 80 Ribu, Ini Imbalan untuk Jokowi
Editor
Maria Rita Hasugian
Minggu, 8 November 2015 11:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Dalam dokumen surat perjanjian yang diunggah pengajar ilmu politik Asia Tenggara di School of Oriental and African Studies, Universitas London, Michael Buehler, terdapat beberapa kesepakatan antara pelobi dan pemerintah Indonesia dalam mengatur kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Amerika Serikat untuk bertemu dengan Presiden Barack Obama.
Dalam surat tersebut tercantum nama salah satu perusahaan jasa konsultan asal Singapura bernama R&R Partners Inc. Surat tersebut diterima Departemen Kehakiman Amerika Serikat pada 17 Juni 2015 pukul 06.04 waktu setempat. Konsultan asal Singapura itu kemudian membayar US$ 80 ribu kepada pihak ketiga yang memfasilitasi pertemuan Jokowi dengan Obama, yaitu Pereira International PTE LTD.
Baca juga:
Dokumen Ini Beberkan Biaya Jasa Lobi Pertemuan Jokowi-Obama
Riset: Anak dari Keluarga Religius Kurang Ramah & Menghakimi
Perjanjian tersebut ditandatangani pada 8 Juni 2015 oleh R&R Partners dan Pereira International PTE LTD. Berikut isi jasa yang diterima pihak Indonesia berdasarkan isi perjanjian tersebut.
Dalam surat tersebut tertulis bahwa konsultan akan memberikan jasa konsultasi dan lobi kepada pihak Indonesia. Adapun pelayananan jasa yang ditawarkan, di antaranya menyusun dan menghadiri pertemuan dengan para pemangku kebijakan dan anggota kongres serta cabang eksekutif, termasuk Kementerian Luar Negeri.
Baca juga:
MotoGP Velencia Malam Ini, 5 Fakta Menarik Tentang Rossi
MotoGP Valencia, 10 Skenario Agar Rossi Bisa Juara Dunia
Kemudian, konsultan mengusahakan pengamanan kesempatan untuk mengarahkan sesi kongres gabungan selama kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat. Selain itu, mengidentifikasi serta bertemu dengan tokoh, media, masyarakat, dan organisasi swasta berpengaruh serta berafiliasi dengan AS untuk mendukung usaha Presiden Jokowi.
Selanjutnya: konsultan membantu....
<!--more-->
Konsultan juga akan membantu mengkomunikasikan kepentingan Republik Indonesia kepada Amerika Serikat yang berfokus pada ranah keamanan, perdagangan, dan ekonomi. Kemudian, kosultan akan mengatur pertemuan dengan anggota kongres beserta staf dan Kementerian Luar Negeri. Konsultan juga mengamankan kesempatan Presiden Jokowi untuk bergabung dalam kongres selama berkunjung ke Amerika Serikat.
Beredarnya kabar bahwa kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat menggunakan jasa lobi, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menampiknya. Dalam konferensi pers yang digelarnya, Retno menegaskan tak ada jasa pelobi dalam mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat.
Baca juga:
Kisah Sherlock Holmes Menyerbu Jakarta
MotoGP Valencia, 10 Skenario Agar Rossi Bisa Juara Dunia
Retno menjelaskan, Kementerian Luar Negeri juga tidak membayar jasa pelobi dalam mempersiapkan kunjungan Presiden Jokowi ke Amerika Serikat. Menurut Retno, persiapan tersebut dilakukan Kementerian Luar Negeri dengan dibantu banyak pihak dalam waktu yang cukup lama.
Dalam kunjungan tersebut, Retno mengatakan adanya penandatanganan empat memorandum of understanding (MoU) di bidang maritim, energi, pertahanan, dan bahan bakar minyak penerbangan alternatif yang bernilai lebih dari US$ 20 miliar.
LARISSA HUDA
Baca juga:
Heboh Orang-orang Terbang di Langit, Inikah Superhero Baru?
Menjelang Nikah, Elly Sugigi Sumpahi Calon Suami, Ini Katanya