Gubernur Aher Buka Peluang DKI Buang Sampah di Nambo  

Reporter

Jumat, 6 November 2015 21:04 WIB

Sejumlah gerobak sampah menumpuk di depan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) modern yang diakibat dari belum normalnya pengiriman sampah ke Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, di Matraman, Jakarta, 6 November 2015. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan alias Aher membuka peluang bagi pemerintah DKI Jakarta untuk membuang sampah di Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Akhir Sampah (TPPAS) Regional Nambo di Bogor. Dalam beberapa pekan ini, tender pemenang proyek pembangunan TPPAS untuk kawasan Bogor dan Depok akan diumumkan. “Tendernya minggu-minggu ini akan selesai,” katanya di Bandung, Jumat, 6 November 2015.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kini sedang dilanda masalah sampah, menyusul kebijakan Pemerintah Kota Bekasi membatasi pembuangan sampah dari Jakarta ke Bantargebang. Sementara sebelumnya truk bebas melintas sebanyak tiga kali sehari, kali ini dibatasi menjadi sekali sehari.

Menurut Aher, TPPAS Nambo merupakan tempat pemrosesan akhir sampah regional pertama milik pemerintah Jawa Barat. Hasil pengolahan sampah itu untuk memasok bahan bakar pabrik semen. “Mudah-mudahan menjadi solusi sampah plus penanganan sampah modern pertama di Indonesia,” tuturnya.

Aher mengatakan TPPAS Nambo di Bogor itu sudah lama dipersiapkan. Pemerintah Jawa Barat telah menandatangani kerja sama dengan PT Indocement Tungggal Perkasa, yang akan mendapat prioritas membeli hasil olahan sampah di Nambo.

Karena itu, menurut Aher, terbuka kemungkinan DKI Jakarta bisa ikut memasok sampah untuk fasilitas TPPAS Nambo. “Kalau memungkinkan, tidak ada masalah. Hasil pengolahan itu menjadi bahan baku pembakaran pabrik semen,” ujarnya.

Pemerintah Jawa Barat sudah mengumumkan lelang pembangunan TPPAS Nambo yang dirancang untuk mengolah sedikitnya 1.500 ton sampah sehari dengan teknologi Mechanical Biological Treatment (MBT) yang menghasilkan Refused Derived Fuel (RDF). Perkiraan nilai proyek pembangunan TPPAS Nambo itu menembus Rp 600 miliar.

Pembangunan TPPAS Nambo saat ini tengah dikebut pemerintah Jawa Barat. “Ini mendesak karena keterbatasan kapasitas TPA Galuga Kabupaten Bogor dan TPA Cipayung Kota Depok,” kata pelaksana tugas Sekretaris Daerah Jawa Barat, Iwa Karniwa, di Bandung, Selasa, 1 September 2015.

Iwa mengatakan TPPAS Nambo di Desa Nambo dan Desa Lulut, Kecamatan Kelapanunggak, Kabupaten Bogor, menempati lahan seluas 55 hektare. Rinciannya, 40 hektare lahan hutan dikelola Perhutani Regional Jawa Barat-Banten dan sisanya tanah milik Kabupaten Bogor. “Mudah-mudahan tender pembangunan selesai tahun ini, proses konstruksi setahun. Dan pada 2017 sudah bisa beroperasi,” ucapnya.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

21 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

26 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

52 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya