TEMPO Interaktif, Banda Aceh:Panglima TNI Jenderal Endriartono Sutarto menyatakan TNI akan membubarkan Komando Operasi (Koops) TNI yang bermarkas di Lhokseumawe usai penarikan pasukan TNI nonorganik di Aceh. Hal itu disampaikannya saat menghadiri peringatan setahun tsunami di Lhok Nga, Aceh Besar, Senin (26/12).Menurutnya, pembubaran itu sejalan dengan fungsi Komando Operasi yang tidak dibutuhkan lagi, setelah semua pasukan nonorganik di Aceh ditarik. Pasukan TNI nonorganik terakhir akan ditarik dari Aceh pada 29 Desember 2005 melalui pelabuhan Lhokseumawe. "Koops tidak ada lagi, kita bubarkan. Semua fungsi pertahanan dijalankan oleh Kodam Iskandar Muda," ujarnya.Panglima mengajak semua pihak untuk bisa ikut menjaga proses damai di Aceh, kemudian juga membangun Aceh kembali pascatsunami.Komando Operasi TNI didirikan menyusul pemberlakukan darurat militer di Aceh pada 19 Mei 2003 lalu. Fungsi Koops saat itu adalam mengorganisasi para personil BKO, untuk menghancurkan GAM.Total jumlah personel nonorganik TNI yang akan direlokasi pada tahap akhir ini adalah 6.811 orang, sementara untuk Polisi/Brimob yang direlokasi adalah 2.150 personil.adi warsidi
Berita terkait
LPSK Dalami Tragedi Jambu Keupok Saat DOM di Aceh
20 Agustus 2016
LPSK memeriksa 12 orang korban pelanggaran HAM berat saat operasi DOM di Desa Jambu Keupok, Aceh Selatan.
Baca SelengkapnyaPeringatan Darurat Militer Aceh, Aktivis Ingatkan Kasus HAM
20 Mei 2016
Darurat Militer Aceh pada 2003 masih menyisakan dampak dan pelanggaran kasus HAM yang belum tuntas hingga sekarang.
Baca SelengkapnyaPengamat: Penculik Anggota Kodim Aceh Diduga Eks GAM
25 Maret 2015
Ada faksi GAM lain yang diduga membunuh dua anggota TNI itu.
Baca SelengkapnyaJurnalis Allan Ungkap Pembunuhan Aktivis Aceh
27 Juni 2014
Pembunuhan itu telah "disahkan" oleh wewenang yang lebih tinggi
di Jakarta.
Prabowo Minta Maaf Atas Kelakuan Kopassus di Aceh
12 Maret 2014
"Apabila ada kesalahan yang dilakukan oleh anak buah saya, saya memohon maaf kepada seluruh rakyat Aceh," kata Prabowo.
Baca SelengkapnyaDPR Aceh Dipersilakan Sahkan Qanun Rekonsiliasi
12 November 2013
Korban-korban pelanggaran HAM itu sampai kini belum mendapat
keadilan. Karena itu, KKR Aceh yang permanen mutlak diperlukan.
TNI Menolak Bendera Aceh Berbau Separatis
20 November 2012
Dalam rancangan qanun, bendera dan lambang Provinsi Aceh persis sama dengan bendera dan lambang Gerakan Aceh Merdeka.
Baca SelengkapnyaPetinggi GAM Ramai- Ramai Bezuk Tiro
1 Juni 2010
Puluhan eks petinggi Gerakan Aceh Merdeka hari ini, Selasa (1/6) membezuk Hasan Tiro di ruang ICCU Rumah Sakit Dr. Zainoel Abidin, Banda Aceh. Kondisi deklarator GAM ini masih belum stabil.
Baca SelengkapnyaRatusan Tapol/Napol GAM Tuntut Dana Reintegrasi
26 Januari 2008
Ratusan Tapol/Napol GAM di Kota Lhokseumawe dan Aceh Utara yang dibebaskan dari penjara sebelum penandatanganan MoU Helsinki menuntut untuk diberikan dana pemberdayaan ekonomi Rp 10 juta per jiwa, Sabtu (26/1).
Baca SelengkapnyaGAM dan Warga Rayakan Milad GAM
4 Desember 2007
Para anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan Masyarakat Aceh memperingati Hari Ulang Tahun (Milad) GAM ke–31 dengan kenduri dan doa bersama. Acara diadakan di desa-desa dan tempat-tempat bersejarah.
Baca SelengkapnyaRekomendasi
