Peneliti Mau Usulannya Dilirik Pemerintah, Begini Caranya  

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 21 Oktober 2015 04:14 WIB

Presiden Jokowi menyapa sejumlah siswa yang menjadi wartawan cilik di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2015. Wartawan cilik tersebut sangat antusias bertanya mengenai kerja Presiden, dan masa kecilnya. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodawardhani, buka rahasia agar policy brief dari peneliti mendapat respons dari pemangku kebijakan. Tips ini perlu diketahui para peneliti agar hasil kajiannya bisa dimanfaatkan pemerintah untuk merumuskan kebijakan.

Menurut mantan staf khusus Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto ini, peneliti atau penulis harus memiliki tanggung jawab terhadap penelitiannya dan terus mengawal hasil temuannya itu. "Gaya penulisan juga harus dibuat menarik dan ringkas agar substansinya tersampaikan," katanya di kantor Tempo pada Selasa, 20 Oktober 2015.

Dhani lantas mulai menerangkan ‘rahasia’ mengapa policy brief jarang mendapat respons. Pertama, dia mengatakan, penulis sering memposisikan diri lebih sebagai kritikus ketimbang periset, yang mengusulkan rekomendasi kebijakan. "Kadang-kadang lupa menerangkan dasar analisisnya, pilihan kebijakan yang harus diambil, dan rekomendasinya."

Kedua, kurang rasa memiliki. Menurut Dhani, penulisan usulan kebijakan banyak yang monolog dan langsung linier ke pembaca. Ia menyarankan dalam penyampaian data, jangan bersifat kering atau tanpa analisis. Ketiga, peneliti dan stake holders menjadi mitra untuk bersama-sama mendiskusikan hasil temuan dan rekomendasi tersebut.

Lalu, bagaimana seharusnya? Dhani pun memberikan beberapa poin yang harus dilakukan oleh penulis atau peneliti.

Pertama, harus kreatif dalam pemilihan judul. Soal judul terkesan sepele, tapi pemerintah setiap hari menerima banyak policy brief. "Buat judul yang catchy. Mungkin akan ada perdebatan, ‘ah, ini nggak ilmiah dan sebagainya’. Tapi, yang jelas di judul sudah menggambarkan masalah yang ada," katanya.

Kedua, dalam latar belakang, harus diperhatikan siapa yang akan disasar, masalah apa yang ada dalam kebijakan, juga alternatifnya. Sebab, dalam memo yang akan disampaikan oleh sekretaris kabinet ke presiden, hal yang pertama tertulis ialah rekomendasi dan argumentasi. "Bikin yang sangat operasional. Tidak usah khawatir, sebab ada basis data. Tinggal formulasikan dalam tulisan yang singkat, 2-4 lembar," ujar Dhani.




AHMAD FAIZ IBNU SANI


Berita terkait

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

23 Agustus 2023

LIPI Genap 56 Tahun: Lembaga Ilmu Pengetahuan yang Telah Dilebur ke BRIN

Awal pembentukan LIPI pada 1967 dimulai dengan peleburan lembaga-lembaga ilmiah yang lebih dulu didirikan.

Baca Selengkapnya

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

27 Juli 2020

Kebun Raya Purwodadi Buka Lagi, Kendaraan Dilarang Masuk

Selain Kebun Raya Purwodadi, LIPI telah membuka kembali Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, dan Kebun Raya Eka Karya Bali.

Baca Selengkapnya

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

29 Juni 2020

Tips Cegah Kontaminasi Bakteri Listeria pada Jamur Enoki

Peneliti LIPI mengatakan pengolahan dan penyimpanan yang baik dapat mencegah kontaminasi bakteri Listeria monocytogenes di jamur enoki.

Baca Selengkapnya

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

5 Mei 2020

Menristek: Akhir Mei, 50 Ribu Alat Tes PCR Lokal Diproduksi

Bambang Brodjonegoro mengatakan alat pendeteksi Virus Corona alias COVID-19 baik berbasis PCR maupun non-PCR tengah dikembangkan di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

18 Oktober 2019

LIPI Tunggu Sikap Pemerintah Terhadap Lembaga Riset dan BRIN

LIPI akan mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pemerintah karena tentang pembentukan BRIN

Baca Selengkapnya

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

31 Januari 2019

Reorganisasi Internal, Kepala LIPI: Sudah Disetujui Kemenpan-RB

Menurut Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko, reorganisasi internal sudah disetujui Kemenpan-RB.

Baca Selengkapnya

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

10 Desember 2018

2 Dekade COREMAP, Ini Pencapaian LIPI di Ekosistem Pesisir

Sejak tahun 1998, LIPI terlibat dalam kegiatan COREMAP.

Baca Selengkapnya

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

31 Mei 2018

Laksana Tri Handoko Dilantik Jadi Kepala LIPI yang Baru

Sebelum menjadi Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko menjabat sebagai Deputi Ilmu Pengetahuan Teknik.

Baca Selengkapnya

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

18 Mei 2018

Rayakan HUT Ke-201, Kebun Raya Bogor Gelar Pameran Seni Botani

Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai 18 sampai 20 Mei 2018 di Gedung Samida Kebun Raya Bogor.

Baca Selengkapnya

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

24 Maret 2018

LIPI dan Singapura Gelar Ekspedisi Kelautan di Palung Sunda-Jawa

Ekspedisi kelautan LIPI dan Singapura itu menggunakan kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI yang berlayar selama 14 hari.

Baca Selengkapnya