Beasiswa Bidik Misi Salah Sasaran, Ini Antisipasinya

Reporter

Rabu, 14 Oktober 2015 05:19 WIB

Menteri Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir memberikan presentasi dalam acara Education Outlook 2016 di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Rabu, 27 Mei 2015. Acara tersebut diselenggarakan oleh Tempo Media Group dan Universitas Katolik Atma Jaya. [TEMPO/Subekti; SB2015052701](Komunika Online)

TEMPO.CO , Makassar:Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, Kementeriannya akan memperketat pengawasan penyaluran beasiswa biaya pendidikan mahasiswa miskin berprestasi (bidik misi). Sesuai data, hampir 5 persen dari total penerima beasiswa salah sasaran.

“Mereka berlatar belakang ekonomi kuat,” kata Nasir usai penyerahan beasiswa bidik misi di Universitas Hasanuddin, Selasa 13 Oktober 2015.

Menurut Nasir, hal ini adalah penyimpangan yang bisa terjadi. Untuk mengurangi penyimpangan ini, ke depan, mahasiswa yang boleh menerima beasiswa adalah mahasiswa yang memiliki kartu Indonesia pintar. “Jika punya kartu Indonesia pintar, akan masuk dalam daftar calon penerima,” kata Nasir.

Nasir juga akan membentuk tim. Bekerja sama dengan rektor rektor untuk memeriksa kembali para mahasiswa penerima beasiswa. “Harus dipastikan yang menerima adalah mahasiswa kurang mampu,” katanya.

Meski ada penyimpangan, Menteri Nasir berharap masyarakat tidak melihat yang 5 persen ini. Karena selebihnya yang 95 persen terbukti berhasil diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikan. Dengan nilai yang memuaskan. “Sehingga program ini tetap akan kami lanjutkan,” kata Nasir.

Sasaran beasiswa bidik misi adalah lulusan satuan pendidikan SMA/SMK/MA/MAK atau satuan pendidikan bentuk lain yang sederajat yang tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik. Untuk tahun 2015, pemerintah telah mengalokasikan anggaran bidik misi sebesar Rp 230 miliar. dengan rincian bidik misi on going sebanyak 177.730 mahasiswa dan bidik misi mahasiswa baru sebanyak 60 ribu mahasiswa.

“Besarannya Rp 1 juta per bulan per mahasiswa,” kata Nasir.

Selain bidik misi, pemerintah juga memberikan beasiswa afirmasi pendidikan tinggi. Bagi mahasiswa yang berasal dari daerah terluar, tertinggal, dan terdepan. “Mereka diharapkan menjadi agen perubahan di daerah mereka masing masing,” kata Nasir.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Unversitas Hasanuddin (Unhas) M Dahlan Abubakar mengatakan, kasus salah sasaran penerima beasiswa bidik misi juga terjadi di Unhas. Sebanyak 28 mahasiswa Unhas tiba-tiba distop kiriman dananya oleh pusat. “Karena teridentifikasi mengirim biodata yang tidak sesuai fakta,” kata Dahlan.

MUHAMMAD YUNUS

Berita terkait

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

3 hari lalu

Kemendikbud Buka Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024, Diperluas hingga Jenjang S3

Di tahun sebelumnya, beasiswa calon dosen masih terbatas untuk jenjang S2.

Baca Selengkapnya

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

5 hari lalu

Pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Jadwalnya

Kemendikbudristek membuka pendaftaran Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) 2024 hingga 15 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

6 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

8 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

9 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

10 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa S2 di Northeastern University, Bisa Langsung Kerja dengan Gaji Kompetitif

Simak cara daftar beasiswa LPDP di Northeastern University.

Baca Selengkapnya

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

11 hari lalu

Direktur LPDP: Peserta Bisa Daftar Beasiswa Prioritas sekaligus Non-prioritas

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso, mengatakan, peserta bisa mendaftar beasiswa prioritas sekaligus beasiswa non-prioritas.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

11 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

12 hari lalu

ITS Buka Jalur Mandiri, Bisa Bebas Uang Pangkal dan Bisa Pakai KIP Kuliah

Cara daftar jalur mandiri ITS untuk dapat beasiswa bebas uang pangkal.

Baca Selengkapnya

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

13 hari lalu

Unpad Buka Pendaftaran Beasiswa S2-S3

Universitas Padjadjaran (Unpad) membuka pendaftaran Beasiswa Fast Track Magister Doktor 2024 untuk calon mahasiswa yang ingin melanjutkan S2 dan S3.

Baca Selengkapnya