Politikus NasDem Sebut Istri Muda Gatot Mengada-ada  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 8 Oktober 2015 07:02 WIB

Tersangka kasus penyuapan hakim PTUN Medan yang juga Istri Gubernur Sumatera Utara non aktif Gatot pujo Nugroho, Evy Susanti, bersaksi atas kasus yang sama dengan terdakwa Otto Cornelis Kaligis di Pengadilan Tipikor, Jakarta, 1 Oktober 2015. TEMPO/Eko siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat Johnny G. Plate menilai kesaksian Evy Susanti, istri Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho, mengada-ada. Sebelumnya, Evy menuduh Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella ditugasi untuk "mengamankan" kasus bantuan sosial Gatot di Kejaksaan Agung.

Selain itu, Evy juga menuduh ada pertemuan yang dihadiri Ketua Umum NasDem Surya Paloh, pengacara Otto Corneli Kaligis, Gubernur Gatot, dan wakilnya, Tengku Erry Nuradi, untuk mempetieskan kasus bantuan sosial. "Hanya ada empat orang yang ada di sana saat itu. Kalau dia ada di sana ya saya tidak akan komentar, tapi ini kan lain," ujar Johnny di Jakarta, Rabu, 7 Oktober 2015.

Menurut Johnny, pertemuan itu memang ada, tapi tak seperti yang dituduhkan Evy. Johnny juga mengapresiasi kehadiran Rio sebagai saksi. Menurutnya banyak pejabat yang justru mangkir saat dipanggil. Namun, Rio justru menghadiri persidangan sebagai saksi.

Pada acara peluncuran buku Aku Indonesia, 70 Narasi Kebajikan Anak Bangsa di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis malam, 1 Oktober 2015, Surya Paloh sempat menegaskan partainya mendukung segala upaya penegakan hukum. Termasuk dengan mengorbankan kader partai yang diketahui bersalah karena menerima suap atau korupsi.

Terkait dengan Rio yang dipanggil sebagai saksi, Surya berharap statusnya akan tetap sebagai saksi. Kalau ternyata terbukti bersalah, Rio bakal dikeluarkan dari partai.

Wakil Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Charles Melkiansyah mengatakan pandangan partai terhadap Patrice Rio Capella masih belum berubah. Sesuai dengan pernyataan Surya Paloh, ia menegaskan partainya akan bertindak tegas terhadap siapa pun. "Sesuai kata Pak Surya Paloh kalau terlibat korupsi ya say goodbye, atau di-goodbye-in," katanya.

MAWARDAH NUR HANIFIYANI

Berita terkait

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

5 hari lalu

Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi

Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

20 hari lalu

Rekam Jejak OC Kaligis dan Otto Hasibuan, Tim Hukum Prabowo-Gibran yang Juga Bela Sandra Dewi

Dua pengacara Tim hukum Prabowo-Gibran, OC Kaligis dan Otto Hasibuan jadi pembela Sandra Dewi, istri Harvey Moeis dalam kasus korupsi tambang timah

Baca Selengkapnya

Profil Pembela Prabowo-Gibran: Yusril Ihza, Otto Hasibuan, Hotman Paris, dan OC Kaligis Plus Kontroversi Mereka

37 hari lalu

Profil Pembela Prabowo-Gibran: Yusril Ihza, Otto Hasibuan, Hotman Paris, dan OC Kaligis Plus Kontroversi Mereka

Tim Pembela Prabowo-Gibran antara lain Yusril Ihza Mahendra, Otto Hasibuan, Hotman Paris, hingga OC Kaligis. Berikut profil dan kontroversi mereka.

Baca Selengkapnya

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

42 hari lalu

Syahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem

JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.

Baca Selengkapnya

Menghadapi Sengketa Pemilu: Yusril Ihza Didukung OC Kaligis Hingga Otto Hasibuan

43 hari lalu

Menghadapi Sengketa Pemilu: Yusril Ihza Didukung OC Kaligis Hingga Otto Hasibuan

Yusril Ihza bakal didukung 35 pengacara dalam sengketa Pemilu, di antaranya adalah Otto Hasibuan, OC Kaligis, dan Fahri Bachmid.

Baca Selengkapnya

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

44 hari lalu

Istilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?

Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.

Baca Selengkapnya

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

44 hari lalu

Ketua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK

Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

O.C. Kaligis Sebut Pemakzulan Jokowi Lewat Angket Butuh Waktu Dua Tahun

55 hari lalu

O.C. Kaligis Sebut Pemakzulan Jokowi Lewat Angket Butuh Waktu Dua Tahun

Advokat senior O.C. Kaligis menanggapi wacana pemakzulan Presiden Jokowi karena dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

56 hari lalu

Nasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket

Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.

Baca Selengkapnya

OC Kaligis dan Nasabah Lainnya Datangi Kantor Asuransi Jiwasraya, Desak Uang Mereka Dikembalikan

58 hari lalu

OC Kaligis dan Nasabah Lainnya Datangi Kantor Asuransi Jiwasraya, Desak Uang Mereka Dikembalikan

Pengacara sekaligus nasabah PT Asuransi Jiwasraya, OC Kaligis, mendatangi kantor pusat Jiwasraya di Jalan Juanda, Jakarta Pusat pada Senin, 4 Maret 2024.

Baca Selengkapnya