Kabut Asap: Titik Api di Kalimantan Berkurang, Ini Sebabnya  

Reporter

Rabu, 16 September 2015 14:17 WIB

Sejumlah anggota TNI berusaha memadamkan api yang membakar perkebunan kelapa sawit di desa Padamaran, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, 12 September 2015. Asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan menyebabkan beberapa wilayah diselimuti asap. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Bandara Syamsudin Noor, Ibnu Sulistiono, mengatakan titik api penyebab kabut asap di Kalimantan Selatan terpantau sebanyak 108. Jumlah ini turun ketimbang kemarin pagi, yang tertangkap sebanyak 379 titik api.

Ia memprediksi penurunan titik api dipicu oleh tekanan rendah di sebelah barat Filipina yang mulai pudar. Massa uap air yang sebelumnya terpusat, kata dia, saat ini sudah menyebar. "Tidak ada lagi tekanan rendah di utara Khatulistiwa. Massa udara mulai menyebar ke Indonesia barat dan utara, seperti Sumatera dan Kalimantan Utara. Jadi titik api di Kalimantan bagian tengah dan selatan turun," ujarnya, Rabu, 16 September 2015.

Ia menyebutkan titik api, Selasa pagi lalu, paling banyak pada September. Pihaknya terus memperbarui data sebaran titik api dua kali dalam sehari. Disinggung apakah berkurangnya titik api karena pemadaman api berjalan sukses, ia menjawab, "Kami punya versi sendiri."

Adapun hujan dengan intensitas sedang dan tinggi (100-150 milimeter per bulan) akan turun pada awal November. Pada September-Oktober, kata dia, sebenarnya sudah ada peluang terbentuk awan hujan. "Massa uap air sudah naik. September dan Oktober berpeluang hujan, tapi skala rendah."

Sementara itu, Kepala Polda Kalimantan Selatan Brigadir Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan sudah ada 105 orang yang diperiksa, 5 orang disidik, dan 3 orang ditetapkan sebagai tersangka pembakaran lahan. Ketiga tersangka tersebar di Kabupaten Barito Kuala, Balangan, dan Tanah Laut. "Sementara perorangan. Yang dari korporasi belum, bukan tidak ada, tapi belum," katanya seusai gelar pasukan penanggulangan asap, Rabu, 16 September 2015.

Komandan Resor Militer 101 Antasari Kolonel Muhammad Abduh Ras mengatakan telah menerjunkan 1.800 personel gabungan yang disebar ke tujuh pos komando lapangan se-Kalimantan Selatan. "Kami operasi penindakan dan pecegahan. Kami juga sosialisasi ke masyarakat agar tidak membakar lahan. Proses pembasahan tetap lewat udara dan darat," ujarnya.

DIANANTA P. SUMEDI

Berita terkait

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

9 jam lalu

BMKG Ingatkan Masyarakat NTT Potensi Kebakaran Lahan Akibat Angin Kencang Kering

BMKG ingatkan masyarakat NTT soal potensi kebakaran lahan akibat angin kencang yang bersifat kering hingga 13 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

16 jam lalu

BMKG Terbitkan Peringatan Gelombang Tinggi 2,5 Meter, Mencakup Jalur Penyeberangan Selat Bali

BMKG mengingatkan dunia pelayaran, termasuk pengelola kapal nelayan dan kapal ferry, untuk memperhatikan peringatan dini gelombang 2,5 meter.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

20 jam lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Hujan Melanda Sejumlah Kota Besar Dipicu Bibit Siklon 91W, Waspadai Banjir Rob

Potensi awan hujan di sekitar bibit siklon tropis, sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi atau konvensi.

Baca Selengkapnya

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

21 jam lalu

Info Terkini Gempa M5,1 di Laut Guncang Bali dan NTB, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan di dalam lempeng.

Baca Selengkapnya

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

22 jam lalu

Jakarta Diperkirakan Cerah Berawan Rabu Pagi hingga Sore, kecuali Jakarta Selatan dan Timur

Cuaca diperkirakan masih cerah berawan pada siang hari, kecuali Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

23 jam lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

1 hari lalu

BMKG: Gempa Bumi di Pacitan Akibat Deformasi Batuan Lempeng Indo-Australia

Dari analisis BMKG, gempa bumi dengan magnitudo M4.8 di Pacitan akibat deformasi batuan lempeng Indo-Australia.

Baca Selengkapnya

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

1 hari lalu

Kaji Efek Heatwave Asia, Peneliti BRIN Temukan Hot Spell 40 Derajat di Bekasi

Bukan heatwave yang mengancam wilayah Indonesia. Simak hasil kajian tim peneliti BRIN berikut.

Baca Selengkapnya

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

1 hari lalu

Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter, BMKG Peringatkan Kapal Nelayan dan Tongkang

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.

Baca Selengkapnya

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

1 hari lalu

Ada Bibit Siklon 91P, BMKG Prakirakan Hujan Guyur Mayoritas Kota Besar

Bibit siklon tropis 91P berdampak hujan sedang hingga lebat dan angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon tersebut.

Baca Selengkapnya