Beda Jadwal Idul Adha, Muhammadiyah: Ini Namanya Ijtihad  

Reporter

Rabu, 16 September 2015 06:32 WIB

Petugas dari Suku Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban Sapi di tempat penjualan hewan kurban di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 10 September 2015. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk menyambut idul Adha 2015. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir meminta masyarakat tidak mempermasalahkan perbedaan jadwal perayaan Idul Adha. "Jangan dianggap hal ini merusak ukhuwah. Tidak usah dipermasalahkanlah," katanya saat dihubungi, Selasa, 15 September 2015.

Haedar berujar, perbedaan jadwal Idul Adha antara Muhammadiyah dan pemerintah hanya soal perbedaan perhitungan waktu saja. "Metode perhitungannya saja yang berbeda," ucapnya.

Muhammadiyah menggunakan tuntunan perhitungan hisab, sementara pemerintah menggunakan tuntunan rukyat. Tidak ada yang salah dengan keduanya. "Dalam Islam, ini namanya ijtihad. Kita berusaha bersungguh-sungguh dengan nalar berdasarkan Al Quran dan sunah Rasul," ujarnya.

Urusan waktu, tutur Haedar, terus dipelajari manusia, termasuk umat Islam di dunia. Ia mencontohkan dalam perhitungan salat. Dahulu, orang yang hendak salat harus melihat posisi matahari dahulu, kapan waktu subuh, zuhur, asar, magrib dan isya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, setiap orang tidak perlu lagi melihat kondisi matahari saat hendak melaksanakan ibadah wajib tersebut. "Sudah ada ketepatan waktu salat dalam jam dan menitnya," katanya.

Usaha itu sama dengan usaha menyamakan waktu hijriah dengan waktu masehi sesuai dengan nalar berdasar kitab suci. Haedar berujar, sebenarnya Muhammadiyah ingin ikut mempelopori unifikasi hari raya umat Islam. Waktu unifikasi ini pun sudah dibicarakan di beberapa forum internasional, tapi belum ada kesepakatan yang dihasilkan.

Ia menuturkan perlunya penyatuan waktu hari raya itu dapat berakibat pada kepentingan banyak orang. "Setiap orang kan butuh kepastian waktu untuk rencana masing-masing. Itulah perlunya unifikasi kalender Islam," ucapnya.

Sebelumnya, jadwal perayaan hari Idul Adha versi Muhammadiyah berbeda dengan pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Muhammadiyah akan merayakan Idul Adha pada Rabu, 23 September 2015, sedangkan Arab Saudi dan pemerintah Indonesia melaksanakan hari raya kurban pada Kamis, 24 September 2015.

MITRA TARIGAN

Berita Menarik:
Jutaan Rayap Mulai Serbu Ibu Kota, Ada Apa Gerangan?
Ada UFO Sepanjang 60 Meter Terkubur Salju Benua Antartika?

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

10 jam lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

2 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

2 hari lalu

Timnas U-23 Gagal ke Final, Haedar Nashir: Pahlawan Bangsa Tanpa Mahkota Juara

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengatakan publik sebaiknya belajar cara berjuang kolektif bersama Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

2 hari lalu

Jika Prabowo Tunjuk Mendikbud dari Muhammadiyah, Darmaningtyas: Tak Masalah, Asal...

Darmaningtyas mengatakan tak masalah jika Mendikbud era Prabowo dari Muhammadiyah, asal tokoh tersebut berlatar belakang dunia pendidikan.

Baca Selengkapnya

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

3 hari lalu

Kata Ketum Muhammadiyah Soal Gugatan PDIP di PTUN

Apa kata Ketum Muhammadiyah soal gugatan PDIP di PTUN?

Baca Selengkapnya

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

3 hari lalu

Pesan Haedar Nashir untuk 4 Kader Muhammadiyah yang Bela Skuat Timnas U-23

Ada empat kader Muhammadiyah yang saat ini sedang membela skuat Timnas U-23, salah satunya Rizky Ridho.

Baca Selengkapnya

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

6 hari lalu

Ketua PP Muhammadiyah Haedar Nashir Ungkap Inspirasi Penting dari Keberhasilan Timnas U-23 Indonesia Lolos ke Semifinal Piala Asia U-23 2024

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir memberi selamat kepada Timnas U-23 Indonesia yang lolos ke semifinal Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

6 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

7 hari lalu

Tanggapan Demokrat dan Muhammadiyah Soal Kabinet Prabowo-Gibran

Muhammadiyah menyatakan belum ada pembahasan soal formasi kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

8 hari lalu

Respons PBNU dan Muhammadiyah terhadap Putusan MK

Haedar Nashir puji Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud yang menerima hasil putusan MK.

Baca Selengkapnya