Stok Berlebih, Harga Hewan Kurban Tetap Mahal
Editor
Dewi Rina Cahyani
Rabu, 9 September 2015 22:01 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Doddy Firman Nugraha mengklaim stok hewan kurban surplus. “Masih aman menurut data yang saya dapat,” kata dia saat dihubungi Tempo, Rabu, 9 September 2015.
Doddy merinci ketersediaan hewan kurban tahun ini. Data yang dikumpulkannya untuk ternak sapi 133 ribu ekor, kerbau 2.427 ekor, domba 474 ribu ekor, serta kambing 84 ribu ekor. “Itu ketersediaannya,” kata dia.
Sementara proyeksi kebutuhan hewan kurban tahun ini rinciannya 83 ribu ekor sapi, 1.124 ekor kerbau, 157 ribu ekor domba, serta 28 ribu ekor kambing. “Kalau melihat ini aman, surplus,” kata Doddy.
Doddy mengatakan, kendati surplus harga hewankurban, terutama sapi melonjak. Dia mencontohkan, salah satu peternak di wilayah Pasirluhur Cilengkrang di Bandung mematok harga Rp 60 ribu per kilgoram berat hidup untuk sapi. “Saya yakin besok lusa akan naik lagi,” kata dia.
Dia meminta peternak tidak mengambil keuntungan terlalu besar mengingat ketersediaan hewan kurban berlebih. “Dengan harga sekian masih banyak masyarakat yang membeli, itu masalahnya,” kata Doddy.
Sementara itu, menjelang hari raya Kurban, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memeriksa hewan kurban yang dijual pedagang di Singaparna, Rabu 9 September 2015. Petugas memeriksa kondisi kulit, mulut dan mata hewan kurban. Terhadap hewan yang layak dijadikan hewan kurban, petugas memasang sebuah PIN.
"Hewan yang sehat, bulu mengkilat, mata bening," kata kata mantri hewan atau paramedis veteriner Dinas Peternakan, Heri Budiman di sela-sela pemeriksaan hewan kurban, Rabu.
Hewan kurban yang sakit, kata dia, tidak dipasang PIN meski hewan itu layak menjadi hewan kurban. Ciri-ciri hewan sakit kata dia, cenderung pendiam, lemas, bulunya kusam, dan matanya sayu.
Di Bandung, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan berencana menerjunkan tim yang khusus memeriksa kesehatan hewan potong. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan hal itu merupakan antisipasi agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih kelayakan hewan kurban saat Iedul Adha nanti.
"Pada H-10, hari Senin depan kami akan menerjunkan tim untuk pemeriksaan hewan kurban, yakni tim pemeriksa kesehatan hewan kurban atau yang disebut ante mortem," ujar Elly saat ditemui wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Selasa, 8 September 2015.
Menurut Elly, tim yang disiapkan Dinas Pertanian akan dibagi menjadi 6 tim yang akan melakukan kunjugan guna memeriksa kondisi hewan kurban yang dijajakan oleh para pedagang hewan kurban nanti. Selain dari segi kesehatan hewan kurban, kelayakan hewan kurban pun menjadi bagian dari pengujian nanti.
AHMAD FIKRI | CANDRA NUGRAHA | AMINUDIN A.S.