Kalla Sindir NU: Jangan Hanya Salawat dan Istigosah

Reporter

Editor

Febriyan

Sabtu, 5 September 2015 17:54 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj dalam pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Masa Khidmat 2015-2020 di Masjid Istiqlal, Jakarta, 5 September 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang baru berkontribusi terhadap kemajuan dan perbaikan ekonomi Indonesia. Caranya, kata dia, dengan memberikan umat pemahaman untuk lebih produktif.

"Ini merupakan pekerjaan rumah bagi NU dalam berkontribusi kepada negara," kata Kalla, di Masjid Raya Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu, 5 September 2015. "Ke depannya NU jangan hanya memikirkan salawat dan istigosah. Tapi harus bergerak, bekerja bersama dengan umat kerja keras."

Menurut dia, salawat dan istigasah yang terlalu sering tidak akan berpengaruh terhadap kemajuan bangsa apabila tak diimbangi dengan kerja keras. Apalagi, kata Kalla, NU memiliki jumlah jemaah terbesar di Indonesia.

"Katakanlah NU memiliki jamaah sebesar 85 juta jiwa di Indonesia, baik struktural juga kultural, itu berarti setiap kemajuan dan kemunduran bagaimana jumlah sebanyak itu termotivasi mendapat pendidikan untuk Islam yang moderat," ujarnya.

Apalagi, kata Kalla, NU sudah memiliki fasilitas yang mumpuni. Misalnya, kata dia, di sektor pendidikan NU sudah memiliki lembaga perguruan tinggi. Juga di pesantren yang tersebar di berbagai penjuru Indonesia. "Sekarang saatnya NU memberikan fasilitas kemajuan untuk bangsa ini," ujarnya.

Kalla mengatakan pemerintah berharap setelah pengukuhan Pengurus Besar NU kali ini, organisasi Islam itu berperan lebih kongkret dalam kemajuan bangsa dan perbaikan ekonomi.

Kalla berharap NU harus mendorong masyarakat lebih produktif di sektor pertanian, kerajinan, dan industri. Karena, katanya, bangsa ini butuh produktivitas yang lebih tinggi lagi.

REZA ADITYA



Baca juga:
Drama Budi Waseso: Jokowi-JK Menguat, Kubu Mega Menyerah?
Lebih Nyaman Berbahasa Inggris, Susi: Jangan Ragukan…Saya

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

3 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya