Kalla Anggap Buruh Cina Bukan Pesaing Pekerja Indonesia

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 3 September 2015 05:09 WIB

Ribuan buruh berunjuk rasa di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (6/1). Massa dari sejumlah serikat buruh di Bandung dan Cimahi menentang perdagangan bebas Cina-ASEAN yang dianggap akan menjadi pemicu PHK massal. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO , Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta masyarakat tidak salah menilai soal banyaknya buruh kasar asal Cina yang bekerja di Indonesia. Menurut dia, buruh-buruh itu dibawa oleh kontraktor negara asal demi kepentingan investasi di Indonesia.

"Tidak mudah mempekerjakan buruh kasar di sini," kata Kalla di kantornya, Rabu, 2 September 2015. "Yang ada, mereka investasi dan memiliki kualitas buruh yang sudah mendapat sertifikasi."

Kalla mengatakan banyaknya buruh Cina dalam suatu proyek Negeri Panda yang berinvetasi di sini juga tidak akan menyaingi pekerja kasar asal Indonesia. Menurut dia, dalam sebuah proyek besar, pekerja kasar asal Indonesia juga pasti dilibatkan.

Juga dalam hal kuota, pekerja Indonesia akan lebih dominan dan mendapatkan upah yang lebih layak ketimbang pekerja kasar asal Cina. "Jadi, justru mereka diizinkan agar membuat proyek, sehingga lapangan kerja makin besar. Jangan terbalik mikirnya."

Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri membantah adanya banjir buruh kasar Cina di Indonesia. Menurut dia, jumlah buruh kasar asal Cina di Indonesia dari tahun ke tahun relatif sama.

"Berada di kisaran 13 ribu. Jika dibandingkan dengan jumlah pekerja Indonesia, itu masih sedikit," katanya di kompleks Kepresidenan. "Jadi jangan berasumsi adanya banjir buruh Cina."

Sepanjang 2014-2015, Indonesia kedatangan banyak tenaga kerja asal Negeri Tirai Bambu. Kementerian Ketenagakerjaan telah memberi izin kepada 41.365 tenaga kerja Cina untuk masuk ke Indonesia sejak Januari 2014 hingga Mei 2015. Total tenaga kerja Cina yang masih menetap di dalam negeri saat ini sebanyak 12.837 orang.

Sektor yang banyak diisi tenaga kerja Cina pada periode 1 Januari 2014-31 Mei 2015 adalah perdagangan dan jasa sebanyak 26.579 orang, industri 11.114 orang, dan pertanian 3.672 orang.

REZA ADITYA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

22 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

2 hari lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

13 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

14 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

16 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

17 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

28 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

28 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

28 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya