Agar Aliran Silat Cimande dan Cikalong Tak Diklaim Malaysia

Reporter

Minggu, 23 Agustus 2015 07:53 WIB

Sejumlah pramuka melihat seorang anak membawakan seni sendra pencak silat sebagai upaya pelestarian budaya di Taman Pramuka, Bandung, Jawa Barat, 31 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Mei lalu, tim verifikasi Direktorat Warisan dan Diplomasi Budaya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mencoret Pencak Silat Jawa Barat sebagai warisan budaya tak benda. Kepala Badan Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung, Toto Sucipto mengatakan, saat pengajuan pencak silat ke Kemendikbud, data yang disodorkan dengan lengkap.

“Saat sidang penetapan, pencak silat dicoret karena tidak disertai hasil kajian yang lengkap dan istilah yang diajukan tidak spesifik. Ada banyak aliran pencak silat di Jawa Barat. Harusnya pemprov lebih spesifik,” kata Toto saat ditemui Tempo usai acara seminar revitalisasi pencak silat budaya di Bale Rumawat, Universitas Padjadjaran, Sabtu, 22 Agustus 2015.

Senada dengan Toto, Ketua Masyarakat Pencak Silat Indonesia Asep Gurwawan tidak heran jika pencak silat dicoret. “Tidak ada pencak silat Jabar. Dulu pencak silat dikenal dengan sebutan Maenpo, ada aliran Kari, Madi dan Sabandar yang kemudian berkembang menjadi beberapa aliran seperti Cimande, Cikalong. Jadi istilah Pencak Silat Jabar itu tidak pas,” kata Asep saat ditemui di tempat yang sama.

Kajian mengenai pencak silat masih sangat sedikit. Inilah yang menjadi kendala susahnya pencak silat diakui sebagai warisan budaya tak benda. Toto mengatakan baru ada 4 karya ilmiah mengenai pencak silat di BPNB Bandung. “Sejauh ini, baru ada kajian tentang nilai filosofis dalam gerakan silat, inventarisasi perguruan, dan sejarah salah satu perguruan di Bandung dan Cianjur,” ujar Toto.

Untuk mengatasii hal tersebut, Toto mengatakan harus ada penulisan masing-masing, mengingat sumber mengenai pencak silat sangat sedikit. “Silat berkembang dalam tradisi lisan, perguruan silat harus mulai melakukan pencatatan, atau kalau perguruan silat itu tidak punya pencatat ya kita gandeng peneliti dari BPNB,”kata Toto.

Hal ini penting dilakukan karena dikhawatirkan negara lain akan lebih dulu mengklaim pencak silat sebagai warisan budaya mereka. ”Aliran pencak silat khas Indonesia tersebar di rumpun Melayu. Di negara seperti Brunei, Malaysia,dan Singapura, ditemukan aliran khas Indonesia seperti Sabandar, Cimande dan Cikalong. Jika tidak ingin diklaim negara lain, Indonesia harus gerak lebih dulu,” ujar Asep.

Dengan diakuinya pencak silat sebagai warisan budaya tak benda, negara lain akan melihat pencak silat ini milik Indonesia. “Minimal kan promosi gratis, seperti batik saat ditetapkan jadi warisan budaya dunia kan jadi banyak yang memakai batik. Namun itu bukan jadi kejaran utama, yang penting kita sudah punya kekuatan hukum untuk melindungi karya budaya asli Indonesia,” kata Toto.

HISYAM LUTHFIANA

Berita terkait

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

21 jam lalu

Sejarah Panjang Kebaya dan Perlunya Jadi Identitas Budaya Indonesia

Pakar mengatakan kebaya bisa menjadi identitas budaya Indonesia berbasis kelokalan dengan sejarah panjang busana di Nusantara.

Baca Selengkapnya

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

23 jam lalu

Mentan Bangun Klaster Pertanian Modern

Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman, akan membangun klaster pertanian modern seluas 10.000 hektare di Kabupaten Bandung.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

1 hari lalu

Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dianiaya Senior, Mengapa Budaya Kekerasan di Kampus Terus Terulang?

Seorang mahasiswa STIP Jakarta meninggal setelah dianiaya oleh seniornya. Lalu, mengapa budaya kekerasan itu terus terulang?

Baca Selengkapnya

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

3 hari lalu

Cara Perpustakaan Pikat Pembaca Muda

Sejumlah perpustakaan asing milik kedutaan besar negara sahabat di Jakarta berbenah untuk menarik lebih banyak anak muda, khususnya generasi Z.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

7 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

7 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

14 hari lalu

Bamsoet Dukung Rencana Touring Kebudayaan

Bamsoet mendukung rencana touring kebudayaan bertajuk "Borobudur to Berlin. Global Cultural Journey: Spreading Tolerance and Peace".

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

18 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

23 hari lalu

Pengunjung Situ Cileunca Pangalengan Tenggelam, Dua Korban Ditemukan Meninggal

Laporan orang tenggelam di Situ Cileunca diterima pada 9 April 2024. Pencarian butuh berhari-hari karena dipengaruhi oleh beberapa faktor.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

38 hari lalu

Gerombolan Monyet Ekor Panjang ke Pemukiman Daerah Soreang Bandung

Setelah Kota Bandung, kini giliran Soreang, ibu kota Kabupaten Bandung, menjadi sasaran kawanan monyet ekor panjang untuk berkeliaran.

Baca Selengkapnya