Rizal Ramli, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman. TEMPO/Aditia Noviansyah
T:Apakah Presiden sudah mempertimbangkan bahwa selama ini seorang Rizal Ramli kerap mengkritik pemerintahan Jokowi? Jangan-jangan ini justru yang menjadi nilai tambah Anda di mata Jokowi?
R: Pak Jokowi senang dengan orang yang memiliki jiwa petarung. Pak Syafii Maarif itu kan petarung. Kami dinilai Pak Jokowi sebagai tipe petarung. Saya tidak takut dengan siapa pun. Saya hanya takut dengan Tuhan. Saya hanya menjalankan tugas memperbaiki negara ini.
T:Kenapa Anda memilih mengkritik di luar, juru bicara Wapres JK bilang sebaiknya disampaikan dalam rapat kabinet saja. Mungkin Anda sebenarnya punya tujuan melakukan kritik terbuka seperti ini?
R: Saya belum pernah ikut sidang kabinet. Boleh dong ngomong bebas buat bikin perubahan lebih baik. Kalau enggak begitu kita akan ada di zona nyaman terus. Apa-apa dibilang sudah bagus. Padahal kita perlu shock therapy. Ini namanya jurus Rajawali Ngepret.... Ha...ha...ha...ha....
T: Berarti setelah ini Anda akan lebih mengerem? R: Enggak, enggak ada urusan ngerem. Cuma bedanya kalau di luar saya kritis. Tapi kalau di dalam, saya kritis untuk mengubah. Saya waktu di Bulog dan BNI enggak pernah diam. Tapi saya melakukan transformasi.
T:Jokowi menegur Anda terkait silang pendapat dengan Wapres JK? R: Kalau Presiden sih senang sama saya. Karena karakter kami nyaris sama. Sama-sama punya pikiran out of the box (berpikir tanpa bebas tanpa terikat pola tertentu).