'Politik Pencitraan PKS: Pengurus Baru dari Faksi Keadilan'  

Reporter

Selasa, 11 Agustus 2015 10:35 WIB

Anggota fraksi PKS Sohibul Iman, saat memberikan keterangan kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2). Fraksi PKS secara resmi menetapkan Mohamad Sohibul Iman sebagai wakil ketua DPR menggantikan M Anis Matta yang telah menjabat sebagai Presiden PKS. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Gun Gun Heryanto mengatakan suksesi kepemimpinan dalam Partai Keadilan Sejahtera ditujukan untuk mengubah citra partai. Menurut Gun Gun, pengurus PKS sadar elektabilitas partai berlambang bulan dan padi itu semakin anjlok setelah beberapa kadernya terjerat kasus korupsi.

"Saat ini mereka berusaha mengubah mindset publik bahwa kepengurusan yang baru ini lebih Islami ketimbang yang sebelumnya," kata Gun Gun kepada Tempo, Selasa, 11 Agustus 2015. "Karena kepengurusan saat ini pemimpinnya dari kubu yang berbeda."

PKS menggelar musyawarah pemilihan pimpinan majelis syura dan dewan pimpinan pusat partai di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada 9-10 Agustus 2015. Tak seperti di partai lain, PKS cukup tertutup dalam pemilihan pimpinan partainya. PKS telah menggelar pemilihan anggota majelis syura sejak Maret lalu.

Majelis syura yang dipimpin oleh Salim Segaf Aljufri lalu memilih pimpinan partai. Sohibul Iman ditunjuk sebagai Presiden Dewan Pimpinan Pusat Partai menggantikan Anis Matta, sementara Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat, Taufik Ridlo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat, Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum Pengurus Pusat, dan Untung Wahono sebagai Sekretaris Syura.

Gun Gun menilai pengurus PKS saat ini didominasi oleh faksi keadilan ketimbang faksi sejahtera. Faksi keadilan dalam PKS adalah orang-orang yang masih menganut paham lama. Orientasi faksi keadilan ini adalah mendirikan partai yang orientasinya pada dakwah Islam. Sedangkan faksi sejahtera adalah orang-orang yang berorientasi politis pragmatis.

Menurut Gun Gun, PKS sedang melakukan politik pencitraan dengan mengubah struktur pimpinan yang berasal dari faksi keadilan. Artinya, kata Gun Gun, PKS sedang mengembalikan orientasi menjadi partai dakwah yang terlepas dari politik pragmatis. "Selagi berada di luar pemerintahan, mereka saat ini sedang mengembalikan arah dakwahnya," ujar Gun Gun.

Setelah sejumlah kadernya terjerat kasus korupsi akibat terlalu bermain dengan poltik pragmatis, saat ini, kata Gun Gun, PKS berusaha mengubah citra menjadi partai dakwah, seperti konsep Partai Keadilan pada awal berdirinya.

Sebelumnya, beberapa kader PKS terjerat korupsi. Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq terjerat kasus korupsi suap impor daging. Yang terbaru, Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, tersangka kasus dugaan suap terhadap hakim PTUN Medan.

REZA ADITYA

Berita terkait

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

7 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

10 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

12 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

37 hari lalu

Bamsoet Ingatkan Pentingnya Pembenahan Partai Politik

Partai politik memegang peran penting dalam menentukan arah kebijakan negara.

Baca Selengkapnya

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

37 hari lalu

Pilihan Amerika Serikat Hanya Punya 2 Partai Politik, Ini Penjelasannya

Amerika Serikat sebagai negara demokrasi terbesar di dunia memilih dominasi hanya dua partai politik yaiutu Partai Republik dan Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

43 hari lalu

Prabowo Dinilai Butuh Koalisi Raksasa Usai Penetapan Pemilu 2024, Berikut Jenis-jenis Koalisi

LSI Denny JA menyatakan Prabowo-Gibran membutuhkan koalisi semipermanen, apa maksudnya? Berikut beberapa jenis koalisi.

Baca Selengkapnya

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

45 hari lalu

8 Parpol ke Senayan Penuhi Parliamentary Threshold di Pemilu 2024, Apa Bedanya dengan Presidential Threshold?

PDIP, Golkar, Gerindra, PKB, NasDem, PKS, Demokrat, dan PAN penuhi parliamentary threshold di Pemilu 2024. Apa bedanya dengan Presidential Threshold?

Baca Selengkapnya

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

46 hari lalu

Daftar 8 Parpol yang Lolos ke DPR di Pemilu 2024, 10 Lainnya Gagal ke Senayan

Hasil akhir rekapitulasi suara KPU menyebutkan 8 parpol lolos ke Senayan. Sementara 10 parpol lainnya gagal ke DPR di Pemilu 2024. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

47 hari lalu

MK Tolak Gugatan Uji Materil Frasa Gabungan Partai Politik dalam UU Pemilu

Hakim MK mengatakan, keberlakuan Pasal 228 UU Pemilu sesungguhnya ditujukan bagi partai politik secara umum,

Baca Selengkapnya

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

47 hari lalu

MK Putuskan Gugatan Mahasiswa soal Pembubaran Partai Politik Tidak Dapat Diterima

Seorang mahasiswa mengajukan permohonan uji materiil Undang-undang tentang Partai Politik ke Mahkamah Konstitusi.

Baca Selengkapnya