Suksesi PKS, Lengser dari Partai Hilmi Kembali ke Pesantren
Editor
Agus Supriyanto
Senin, 10 Agustus 2015 21:38 WIB
TEMPO.CO, Bandung - Setelah melepaskan jabatannya sebagai Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera, Hilmi Aminudin berencana kembali mengurus pondok pesantren yang ia miliki di kawasan Lembang Kabupaten Bandung Barat.
"Aktivitas saya insya Allah tetap berkontribusi untuk mengokohkan Islam rahmatan lilalamin di Indonesia. Saya mimpin pesantren di lembang. Silahkan kirim anaknya ke ponpes itu yang insya Allah mampu menampung kader untuk masa depan," ujar Hilmi saat menggelar konferensi pers hasil musyawarah majelis syura PKS di Hotel Mason Pine Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 10 Agutus 2015.
Setelah memimpin majelis syura PKS sejak tahun 2005, Hilmi hampir tidak tergantikan. Tahun ini, posisi Hilmi akhirnya digantikan oleh Salim Segaf Aljufri sebagai ketua majelis syura PKS 2015-2010. Salim terpilih secara aklamasi hasil dari musyawarah mufakat ke-64 anggota majelis syura dari 34 provinsi di Indonesia.
Hilmi mengatakan, meskipun kini secara struktural ia sudah tidak menjabat apapun di PKS, ia berjanji, di masa tuanya ini akan terus berkontribusi untuk kemajuan PKS dan bangsa Indonesia. "Saya juga sendiri yang buat lingkungan peristirahatan hari tua, membentuk kader umat untuk menyongsong masa depan umat yang gemilang," ujarnya.
Hilmi pun berharap, PKS terus melahirkan kader-kader muda yang mampu berkontribusi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tidak hanya bagi bangsa Indonesia tapi juga untuk dunia internasional. "Ini hari-hari panjang yang saya tunggu. Saya ini generasi pendiri yang memimpin majelis syuro," ttutur dia.
Partai Keadilan Sejahtera menggelar musyawarah pemilihan pimpinan Majelis Syura dan Dewan Pimpinan Pusat Partai di Hotel Mason Pine, Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, pada 9-10 Agustus 2015. Tak seperti di partai lain, PKS cukup tertutup dalam pemilihan pimpinan partainya. PKS telah menggelar pemilihan anggota majelis syura sejak Maret lalu. Kemudian, anggota yang berkualitas dipilih sebagai Ketua Majelis Syura.
Pimpinan Majelis Syura lalu memilih pimpinan partai. Sohibul Iman ditunjuk sebagai Presiden Dewan Pimpinan Pusat Partai menggantikan Anis Matta. Sementara, Suharna Surapranata sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Pusat, Surahman Hidayat sebagai Ketua Dewan Syariah Pusat, Taufik Ridlo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat, Mahfudz Abdurrahman sebagai Bendahara Umum Pengurus Pusat, dan Untung Wahono sebagai Sekretaris Syura.
IQBAL T. LAZUARDI S