Cerita Murid yang Jam 2 Subuh Buru-buru ke Sekolah  

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 06:09 WIB

Sejumlah anak membaca saat menghadiri acara Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2015 di Bunderan Hotel Indonesia, Jakarta, 2 Agustus 2015. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Batu - Emosi Ayu Sita meluap. Seorang peserta Kongres Anak ke-13 di Kota Batu, Jawa Timur, itu akhirnya tak bisa menahan tangis tersedu. Dia menyampaikan akses pendidikan yang teramat sulit di daerahnya di Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, sebagai satu di antara sebelas butir hasil kongres pada Jumat, 7 Agustus 2015.

"Pendidikan dasar terbatas. Kami yang berada di daerah pedalaman harus berjalan kaki selama lima jam," katanya.

Ayu Sita menjelaskan dia dan teman-temannya biasa berangkat pukul 02.00 ke sekolah. Jalan utama juga tak memadai. Para pelajar harus berjalan kaki dan kadang menggunakan perahu motor karena dipisahkan sungai. Rasa nasionalisme ikut terdampak. "Kami tak pernah mengibarkan bendera dan mengenal Pancasila," ujarnya.

Setelah dewasa, sebagian di antara mereka memilih bekerja di Malaysia. Setelah itu, menetap dan menjadi warga negara Malaysia. Apalagi sejumlah kebutuhan pokok dipasok dari Malaysia, bahkan penduduk menggunakan mata uang Malaysia setiap bertransaksi. Tak jarang, Malaysia mempermainkan harga.

Wellem G. Wondiwoy, peserta kongres asal Jayapura, Papua, juga mengeluhkan minimnya fasilitas dan infrastruktur yang memadai. Dia juga mengungkapkan bahwa seorang anak di daerahnya harus berjalan kaki selama dua jam dan menyeberangi sungai dengan sampan. "Kami menyuarakan pemerataan pendidikan, terutama di daerah terluar," tutur Wellem, yang menjadi Duta Anak Bidang Pendidikan.

Kongres Anak Indonesia tahun ini merumuskan suara anak dalam sebelas butir. Di antaranya menuntut Presiden Joko Widodo mewujudkan Indonesia ramah anak. Serta melakukan aksi bersama untuk memutus kekerasan, menentang segala bentuk kekerasan, eksploitasi, penyiksaan, penelantaran dan diskriminasi.

Mereka juga menuntut pemerintah merealisasikan gerakan nasional anti-kejahatan seksual kepada anak yang tertuang dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2014. Serta berharap pemerintah daerah mengeluarkan kebijakan hak partisipasi anak, terutama dalam Musyawarah Rencana Pembangunan Daerah, dengan wajib mempertimbangkan pendapat anak.

Kongres Anak ini bertemakan "Memutus Mata Rantai Kekerasan pada Anak untuk Mewujudkan Indonesia Ramah Anak" ini diikuti sebanyak 280 peserta. Mereka berasal dari 28 provinsi dari seluruh Nusantara.

Hasil kongres akan disampaikan dalam puncak acara Hari Anak yang akan digelar di Istana Bogor pada 11 Agustus 2015. Hasil kongres akan diserahkan langsung dan dibacakan oleh duta anak kepada Presiden Joko Widodo.

EKO WIDIANTO

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

8 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

8 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

10 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

11 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

11 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

11 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

12 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

13 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

14 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

15 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya