Fenomena Calon Tunggal, Upaya Mengulur Waktu Pilkada

Reporter

Minggu, 9 Agustus 2015 04:14 WIB

Politikus Gerindra, Fadli Zon, memberikan keterangan kepada media usai menggelar pertemuan tertutup di Bakrie Tower, Jakarta, 29 Januari 2015. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Forum Masyarakat Pemantau Parlemen Indonesia Sebastian Salang menilai sejumlah partai sengaja tak mendaftarkan pasangan calon selama masa pendaftaran calon kepala daerah. "Mereka ingin mengulur waktu agar pilkada baru digelar pada gelombang kedua tahun 2017," ujar Sebastian seusai diskusi di restoran Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 8 Agustus 2015.

Sebastian mengatakan partai mengulur waktu agar bisa menggembosi elektabilitas pasangan calon tunggal. Berdasarkan sejumlah survei, mayoritas calon tunggal yang telah mendaftar ke KPU masing-masing daerah memiliki elektabilitas tinggi. Sebastian yakin masa dua tahun bakal digunakan partai lawan untuk menggerakkan mesin politik meningkatkan simpati masyarakat.

Selain untuk menggerakkan mesin partai, masa dua tahun, menurut Sebastian, bisa dimanfaatkan partai untuk mengurangi pengaruh pasangan calon tunggal yang didominasi kepala daerah inkumben. "Tidak tertutup kemungkinan partai menyebarkan pengaruh melalui pelaksana tugas yang ditunjuk."

Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon membenarkan pernyataan Sebastian. Menurut Fadli, pengunduran waktu hingga dua tahun boleh saja dimanfaatkan partai lawan untuk menggalang kekuatan. "Dalam politik, bagaimana caranya itu sah saja. Namanya taktik politik," ucap Fadli.

Fadli yakin pengunduran waktu selama dua tahun justru bisa mendatangkan pilkadaa yang lebih adil. Bila diundur, para calon inkumben tak bisa lagi memanfaatkan birokrasi untuk meraup suara.

Hingga akhir masa pendaftaran calon kepala daerah kemarin, tujuh daerah, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat; Kota Samarinda, Kalimantan Timur; Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB); Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, serta tiga daerah di Jawa Timur, yakni Kota Surabaya, Kabupaten Pacitan, dan Kabupaten Blitar, hanya memiliki satu pasangan calon kepala daerah. Calon tunggal di tujuh daerah tersebut adalah kepala daerah inkumben. Sebagai jalan tengah, KPU memperpanjang masa pendaftaran hingga 11 Agustus mendatang.

IRA GUSLINA SUFA

Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

KAMI Ikut Menyuarakan Penundaan Pilkada Serentak 2020

23 September 2020

KAMI Ikut Menyuarakan Penundaan Pilkada Serentak 2020

Kata Din Syamsuddin, penundaan pilkada sejalan dengan pikiran KAMI bahwa pemerintah harus mengutamakan penanggulangan masalah kesehatan.

Baca Selengkapnya

Perludem Anggap Pilkada 2020 Digelar Desember Terlalu Berisiko

17 Mei 2020

Perludem Anggap Pilkada 2020 Digelar Desember Terlalu Berisiko

Selain masalah kesehatan, ada pula risiko menurunnya kualitas pelaksanaan tahapan pilkada 2020.

Baca Selengkapnya

KPU akan Kaji Usulan Soal Penundaan Kembali Tahapan Pilkada 2020

16 Mei 2020

KPU akan Kaji Usulan Soal Penundaan Kembali Tahapan Pilkada 2020

Beberapa pihak meminta KPU menunda kembali tahapan Pilkada 2020 sampai pandemi Covid-19 rampung.

Baca Selengkapnya