Jaksa Agung Tetap Usus Kasus Bansos, Gatot Akan Dicecar

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Kamis, 6 Agustus 2015 15:58 WIB

Gubernur Sumatera Utara, Gatot Pujo Nugroho bersama Istri mudanya Evy Susanti saat jumpa pers terkait keterlibatan dirinya pada kasus suap majelis hakim PTUN Medan di Jakarta, 28 Juli 2015. Gatot memerintahkan anak buahnya, Ahmad Fuad Lubis agar mendampingi OC Kaligis selama menjalani penyidikan kasus Bansos di Kejati Sumut. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan institusinya tetap akan meneruskan penyidikan kasus dugaan korupsi dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Menurut Praetyo, kasus tersebut belum akan dilimpahkan oleh Kejaksaan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Prasetyo mengatakan pengusutan kasus dana bantuan sosial dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) akan diselesaikan dengan cara profesional. "Sejauh ini masih jalan terus," kata Prasetyo di Istana Negara, Kamis, 6 Agustus 2015. "KPK pun tidak punya pretensi mengambil alih kasus atau penanganan kasus bansos."

Skandal Gatot dan Istri Muda
Gatot-Istri Muda Sewa Konsultan Hukum, Ini Tarif OC Kaligis
Gubernur Sumut dan Istrinya Resmi Ditahan KPK


Prasetyo membantah penyelesaian kasus itu dilakukan secara politis. Apalagi, kata dia, dilakukan dengan cara melakukan pemerasan. "Kami sama sekali tidak melakukan pemerasan terhadap penyelesaian kasus itu," ujar Prasetyo. "Buktikan. Kalau sampai ada oknum yang memeras, kami akan tindak."

Prasetyo juga membantah adanya pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, pengacara Otto Cornelis Kaligis, dan Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi untuk menghentikan kasus dana bansos agar tak sampai ke Gatot. "Jangan praduga seperti itu. Ini murni penegakan hukum, tidak ada unsur politis."

Prasetyo mengatakan penyidik Kejaksaan akan memanggil dan memeriksa Gubernur Gatot dalam waktu dekat. "Setelah urusannya di KPK selesai, nanti dia akan kami mintai keterangan," ujarnya.

Kasus Asisten Cantik Bos XL
Asisten Cantik Bos XL Dibunuh: Inilah yang Bikin Terbongkar
Hilang 9 Bulan, Asisten Cantik Presdir XL Ternyata Dibunuh!


Sebelumnya, pengacara keluarga Gubernur Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho, Razman Arief Nasution, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi mengambil alih kasus dugaan korupsi pencairan dana bantuan sosial Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Saat ini kasus tersebut sedang diusut Kejaksaan Agung.

Razman tidak membantah, tapi enggan mengakui kliennya ingin kasus itu diusut KPK karena ada dugaan pemerasan yang dilakukan Kejaksaan dalam mengusut kasus itu. Selain tersandung kasus bansos, Gatot bersama istri mudanya, Evy Nursanti, menjadi tersangka kasus dugaan penyuapan hakim Pengadilan Tata Usaha Negara.

REZA ADITYA

Berita Menarik Lainnya
Gadis Go-Jek Cantik Ternyata Punya Rahasia, Ini Pengakuannya
Gadis Ini Kirim Surat ke Mendiang Ayah, dan Dapat Balasan

Berita terkait

Apa Kabar Korupsi Dana Bansos Covid-19 Juliari Batubara? KPK: Masih Tunggu Penghitungan Kerugian Negara

21 Desember 2022

Apa Kabar Korupsi Dana Bansos Covid-19 Juliari Batubara? KPK: Masih Tunggu Penghitungan Kerugian Negara

Masih ingat kasus korupsi dana bansos Covid-19 Juliari Batubara yang belum kelar? KPK sebut masih tunggu penghitungan kerugian negara.

Baca Selengkapnya

KPK Perpanjang Penahanan 11 Mantan Anggota DPRD Sumut

11 Agustus 2020

KPK Perpanjang Penahanan 11 Mantan Anggota DPRD Sumut

Perpanjangan penahanan terhadap 11 tersangka dilakukan karena penyidik KPK masih memerlukan waktu untuk menyelesaikan berkas perkara.

Baca Selengkapnya

Kasus Suap APBD, KPK Tahan 2 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

28 Juli 2020

Kasus Suap APBD, KPK Tahan 2 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

KPK menahan 2 mantan anggota DPRD Sumatera Utara sebagai tersangka kasus suap pengesahan APBD.

Baca Selengkapnya

KPK Tahan 11 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

22 Juli 2020

KPK Tahan 11 Mantan Anggota DPRD Sumatera Utara

KPK menyangka Anggota DPRD periode 2009-2014 dan 2014-2019 itu menerima suap dari mantan Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho.

Baca Selengkapnya

PARA Syndicate: Kisruh Pendataan Jadi Celah Politisasi Bansos

20 Juli 2020

PARA Syndicate: Kisruh Pendataan Jadi Celah Politisasi Bansos

PARA Syndicate mengatakan pendataan Bantuan Sosial yang tidak satu pintu membuat celah-celah bagi politisasi Bansos

Baca Selengkapnya

KPK Luncurkan Aplikasi Lapor Kasus Bansos Covid-19

29 Mei 2020

KPK Luncurkan Aplikasi Lapor Kasus Bansos Covid-19

Di tengah pandemi Covid-19 KPK menambahkan fitur pelaporan dugaan penyelewengan bansos dalam aplikasi JAGA..

Baca Selengkapnya

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

6 Maret 2020

Diduga Aset Jiwasraya, 6 Bidang Tanah di Jaksel Disita Kejagung

Tim jaksa penyidik Kejaksaan Agung menyegel 6 bidang tanah dan bangunan di Jakarta Selatan, yang diduga aset kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Baca Selengkapnya

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

29 Februari 2020

Tak Terkait Jiwasraya, Pemblokiran 25 Rekening Pemilik SID Dibuka

Sejauh ini sudah ada 235 pemilik saham yang rekeningnya diblokir karena diduga terkait kasus Jiwasraya. Sebanyak 88 orang sudah mengajukan keberatan.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

29 Februari 2020

Kejaksaan Agung Bidik Tambang Emas Tersangka Jiwasraya

Dalam perkara Jiwasraya, Kejaksaan Agung telah menetapkan enam tersangka. Taksiran sementara kerugian atas kasus ini mencapai Rp 17 triliun.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

28 Februari 2020

Rini Soemarno Pernah Laporkan Fraud Jiwasraya dan Asabri ke Jaksa

Mantan Menteri BUMN Rini Soemarno rupanya pernah melaporkan dugaan fraud Jiwasraya dan Asabri ke Kejaksaan Agung.

Baca Selengkapnya