Khariansyah Salman Raih Integrity Award 2005

Reporter

Editor

Selasa, 8 November 2005 18:12 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Khairiansyah Salman, mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan meraih penghargaan Integrity Award 2005 yang diberikan Transparency International. Ia yang menjadi saksi pelapor dianggap telah berani membongkar kasus suap anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mulyana W. Kusumah.”Langkah yang dilakukan Khairiansyah adalah langkah proaktif dalam memberantas korupsi di Indonesia. Selain ingin bersih, juga mengandung risiko karena bersama-sama KPK menjerat Mulyana,” kata Todung Mulya Lubis, Ketua Dewan Pengurus Transparency International Indonesia, Selasa (8/11).Khairiansyah melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi tentang penyuapan yang dilakukan Mulyana. Ia diiming-imingi uang Rp 300 juta agar hasil audit BPK dalam pengadaan barang dan jasa KPU terlihat tidak bermasalah. Bersama KPK, Khairiansyah kemudian menjebak Mulyana di Hotel Ibis Slipi Jakarta.Todung menilai langkah Khairiansyah sebagai whistle blower mempunyai dampak yang sangat signifikan dalam usaha pemberantasan korupsi. Dia menganggap langkah ini bisa menjadi aspirasi bagi warga negara yang lain untuk memberantas korupsi di lingkungan mereka.Nama Khairiansyah juga pernah disebut menerima suap dalam kasus dugaan korupsi Dana Abadi Umat dengan terdakwa mantan menteri agama Said Agil Husin Al Munawar. Namun, Todung mengatakan telah memverifikasi tudingan tersebut. ”Dia hanya sebuah sekrup kecil dalam sebuah sistem sehingga tak leluasa. Kami melihat Khairiansyah telah bersusah payah untuk keluar dari sistem itu,” ujar Todung.Menanggapi penghargaan itu, Khairiansyah mengucap syukur dan merendah diri. ”Penghargaan ini bukan usaha saya sendiri. Kalau bukan KPK mungkin tidak ada,” kata dia melalui telepon. Soal tudingan menerima suap dana abadi umat itu, dia menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum.Penghargaan Integrity Award diberikan kepada individu ataupun organisasi di seluruh dunia yang telah menunjukkan tekad, keberanian dan tindakan nyata dalam usaha pemberantasan korupsi. Selain kepada Khairiansyah, penghargaan yang sama untuk tahun ini juga diberikan kepada Abdou Latif Coulibaly (wartawan yang membongkar praktek KKN di Senegal) dan Movement for Quality Government, kelompok di Israel. Ketiganya akan menerima penghargaan itu 11 November mendatang di Berlin, Jerman. Edy Can

Berita terkait

Kejaksaan Jakarta Pusat Periksa Khairiansyah

15 Desember 2005

Kejaksaan Jakarta Pusat Periksa Khairiansyah

Khairiansyah Salman dan Hariyanto, mantan auditor Badan Pemeriksa Keuangan, Kamis (15/12) pagi diperiksa sebagai saksi dalam kasus penyimpangan Dana Abadi Umat Departemen Agama. Mereka akan menjadi saksi bagi auditor BPK lain yang menjadi tersangka, Mukrom As'ad dan Tuhari Sawanto.

Baca Selengkapnya

Khairiansyah Dilarang ke Luar Negeri

22 November 2005

Khairiansyah Dilarang ke Luar Negeri

Untuk mempermudah penyidikan, Kejaksaan akan segera melakukan pencegahan bepergian ke luar negeri terhadap mantan auditor BPK, Khairiansyah Salman beserta tiga rekannya.

Baca Selengkapnya

Khairiansyah Tersangka Penerima Dana Abadi Umat

21 November 2005

Khairiansyah Tersangka Penerima Dana Abadi Umat

Khairiansyah Salman bersama Hariyanto, Tohari Sawanto dan Mukrom A'sad disangka menerima aliran Dana Abadi Umat (DAU) milik Departemen Agama. Ia menerima uang transport sebagai auditor BPK pada 23 September 2003 sebesar Rp 10 juta.

Baca Selengkapnya