FEATURE: Cara Lain Membungkam Sumber Berita  

Reporter

Editor

Anton Septian

Rabu, 5 Agustus 2015 13:37 WIB

Emerson Yuntho. ANTARA/Jessica Helena Wuysang


Apalagi ada nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri yang ditandatangani oleh Kapolri saat itu, Timur Pradopo, dan Ketua Dewan Pers Bagir Manan. Isi nota kesepahaman itu di antaranya adalah, jika ada laporan masyarakat yang masih dalam ruang lingkup jurnalistik, maka polisi akan menunggu saran dari Dewan Pers sebelum kasus itu diproses secara pidana.

Bagir mengaku telah menerima dan membahas surat tersebut. Menurut dia, materi yang dipersoalkan Romli merupakan bagian tak terpisahkan dari produk jurnalistik. Itulah sebabnya Dewan Pers berkepentingan untuk ikut dilibatkan. “Karena ini dimuat media, maka kami surati Mabes Polri untuk membicarakan ini. Agak kurang tepat jika polisi tidak mempelajari MoU tersebut,” ujar mantan Ketua Mahkamah Agung itu.

Masalah ini diakui Bagir menambah panjang daftar kasus yang harus mereka tangani. Ia bahkan sempat menyampaikan kegalauannya terhadap kondisi pers nasional kepada Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno. Dalam banyak kasus, kata dia, tugas jurnalistik acap kali ditunggangi oleh kepentingan penyidikan kasus pidana. “Kegalauan itu saya sampaikan secara terbuka kepada menteri,” katanya.

Kegalauan Bagir boleh jadi benar karena belakangan ini sejumlah narasumber pers diperkarakan. Sebelumnya ada hakim Sarpin Rizaldi yang melaporkan dua komisioner Komisi Yudisial, Suparman Marzuki dan Taufiqurahman Sahuri. Mereka dilaporkan karena kepada pers menyatakan bahwa Sarpin telah melanggar etika saat memutus kasus Budi Gunawan.

Namun upaya Dewan Pers sepertinya masih bertepuk sebelah tangan. Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso mengaku tak akan menjadikan putusan Dewan Pers sebagai rujukan pertimbangan penyelidikan. Bareskrim juga akan terus menggali keterangan dari wartawan dan media yang memuat pernyataan yang dianggap merugikan pelapor. “Ikut saja prosesnya,” katanya.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen Suwarjono menilai penanganan kasus ini merupakan bentuk kriminalisasi terhadap narasumber. Menurut dia, kasus itu memiliki dampak serius terhadap fungsi kontrol yang dimandatkan Undang-Undang Pers. Jika komentar bernada kritis dianggap melanggar hukum, ia memperkirakan tak akan ada lagi narasumber yang berani bicara kepada wartawan. “Ini berbahaya bagi fungsi pengawasan pers,” katanya.

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Andalas, Saldi Isra, menilai penyelidikan kasus itu merupakan upaya sistematis yang hendak memangkas gerakan masyarakat sipil. Suara kritis yang mereka lontarkan justru berbuah ancaman pidana. Menurut dia, kondisi itu merupakan rapor buruk bagi kinerja pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Gerakan antikorupsi sekarang sedang dipangkas pelan-pelan,” katanya.

RIKY FERDIANTO | DEWI SUCI | MOYANG KASIH

Selanjutnya >> Mencemarkan Nama Baik

Berita terkait

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

6 hari lalu

Dewan Pers Minta Wartawan yang Jadi Kontestan atau Tim Sukses di Pilkada 2024 Mundur

Insan media yang terlibat dalam kontestasi atau menjadi tim sukses pada Pilkada 2024 diminta mengundurkan diri sebagai wartawan

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

11 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

11 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

25 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

28 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

32 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

35 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

35 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

36 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

37 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya