TEMPO.CO, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua akhirnya menetapkan Arianto Kogoya, 26 tahun, dan Jumdi Wanimbo, 31 tahun, sebagai tersangka kasus rusuh Tolikara. Keduanya memiliki peranan memprovokasi massa untuk melakukan pelemparan dan penyerangan kepada warga yang salat Idul Fitri pada Jumat pagi, 17 Juli 2015 lalu.
"Keduanya juga diduga melakukan pembubaran kepada warga yang sedang melakukan salat. Ini kesaksian awal dari beberapa yang diperiksa dan rekaman video, keduanya terlihat aktif saat kejadian itu dan mereka ikut dalam massa saat itu," kata Kapolda Papua, Irjen Polisi Yotje Mende kepada wartawan saat ditemui di Kantor Polda Papua, Kota Jayapura, Papua, Jumat siang, 24 Juli 2015.
Dari hasil penyelidikan sementara, kata Yotje, kedua tersangka untuk sementara belum mengaku menyerang dari arah mana. Keduanya bahkan mengaku menghalau rekan-rekannya untuk melakukan penyerangan. "Tapi jika dilihat dari rekaman gambar atau vedio, jelas mereka sebagai orang yang melakukan penyerangan. Makanya, kami tetapkan sebagai tersangka dan kami tahan," jelasnya.
Selain itu, polisi juga akan juga akan untuk menggali keterangan dari kedua tersangka itu untuk mengusut tuntas kerusuhan itu. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Polda Papua masih akan menetapkan tersangka lainnya. Menurut dia, penyidik saat ini masih mengembangkan kasus kerusuhan itu. "Kalau ditanya siapa orangnya, ini akan dikembangkan dan saya mohon tak diberitakan dulu karena dalam penyelidikan," jelasnya.
Kedua tersangka ini akan dikenakan pasal 160 dan pasal 170 tentang penyerangan berakibat korban, harta benda, manusia, maupun jiwa. "Jadi ini permasalahannya dibagi dua pasal, yang menyangkut dengan penghasutan, artinya berdasarkan surat edaran tadi, masuk tindak pidana keamanan umum, keamanan negara. Tapi keduanya masuk pada penyerangan dan pembakaran. Jadi ada dua laporan polisi," paparnya.
CUNDING LEVI
Berita terkait
2 Pegawai Istaka Karya yang Selamat Dievakuasi ke Wamena Papua
4 Desember 2018
Dua karyawan PT Istaka Karya (Persero) yang melarikan diri ke Mbua saat serangan kelompok bersenjata di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, selamat.
Baca SelengkapnyaTNI dan Polri Turun Evakuasi Korban Pembunuhan di Papua
4 Desember 2018
Kapolda Papua mengerahkan personel TNI dan Polri untuk mengevakuasi pekerja proyek PT Istaka Karya yang diduga menjadi korban pembunuhan di Nduga.
Baca SelengkapnyaPolisi Usut Dugaan Pembunuhan Pekerja Proyek di Papua
4 Desember 2018
Saat ini personel gabungan Polri/TNI telah diterjunkan untuk mengecek informasi dugaan pembunuhan terhadap pekerja proyek di Papua.
Baca SelengkapnyaPolisi Gandeng TNI Kejar Kelompok Bersenjata di Papua
13 Juli 2018
Kapolda Papua Boy Rafli Amar mengatakan polisi dan TNI sudah berkoordinasi untuk mengejar kelompok bersenjata yang menyerang sejumlah tempat di Papua.
Baca Selengkapnya10 Tahun Terakhir, 30 Polisi Papua Tewas oleh Kelompok Bersenjata
4 Juli 2018
Selain 30 polisi yang tewas, sebanyak 57 polisi terluka akibat bersinggungan dengan kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaDi Papua, Daerah Rawan Kelompok Bersenjata Dijaga Tim Khusus
30 Juni 2018
Setelah terjadi serangkaian serangan di Papua, kepolisian menempatkan tim khusus yang berisi gabungan anggota Polri dan TNI di sejumlah daerah rawan.
Baca SelengkapnyaPolisi Kejar Kelompok Bersenjata Pelaku Penembakan di Papua
26 Juni 2018
Kapolda Papua Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengaku telah mengetahui lokasi persembunyian pelaku penembakan itu.
Baca SelengkapnyaKapolda Minta Wartawan Antisipasi Kerawanan Pilkada Papua
26 Mei 2018
Kepolisian meminta wartawan peliput pilkada Papua mengantisipasi kerawanan konflik selama pemilihan.
Baca SelengkapnyaSatgas Terpadu Polda Papua Tangani Campak dan Gizi Buruk
17 Januari 2018
Satgas terpadu Polda Papua mengirimkan bahan pangan termasuk susu dan makanan untuk balita Asmat yang banyak menderita campak dan gizi buruk.
Baca SelengkapnyaCara Unik Polda Papua Kampanye Pilkada Damai Lewat Offroad
27 Desember 2017
Bhayangkara Offroad menjelang pilkada 2018 ini akan dilaksanakan paling cepat Januari 2018, paling lambat awal Februari 2018
Baca Selengkapnya