Fahri Hamzah: Pendanaan Parpol Itu Mutlak  

Reporter

Editor

Pruwanto

Senin, 29 Juni 2015 18:55 WIB

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Fahri Hamzah, menyatakan penambahan jumlah dana partai politik sangat penting untuk menekan angka korupsi. Fahri merasa heran dengan pembatalan kenaikan dana partai politik oleh Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dengan alasan dapat menghambat usaha pemberantasan korupsi di partai politik.

"Political financing itu mutlak,” kata Fahri di gedung DPR, Senin, 29 Juni 2015. “Sangat penting untuk mencegah masuknya dana pribadi dalam perpolitikan." Fahri menganggap partai politik harus menerima dana negara atau swasta yang dinegarakan seperti Amerika Serikat.

Menurut Fahri, kunci pencegahan korupsi dana partai ada pada pengendalian dana serta pengaturan regulasi yang jelas atas dana yang turun. Ketakutan penambahan dana partai politik akan memicu korupsi dianggap tidak beralasan.

Menurut dia, korupsi justru akan meningkat saat tak ada dana partai politik. Masuknya dana pribadi dalam perpolitikan akan memicu oknum-oknum tertentu mencari pengganti dana yang dikeluarkan melalui korupsi. Fahri juga menyesalkan munculnya persepsi publik bahwa Koalisi Merah Putih rakus menuntut kenaikan dana. ”Usulan itu kan diajukan sendiri oleh Tjahjo, dan kami mendukung. Namun dia sendiri yang sekarang menolaknya, lalu seolah kami haus uang. Kan aneh," tuturnya.

Pemberian dana bantuan partai selama ini memiliki dasar hukum Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik. Dana tersebut dihitung sebesar Rp 108 per suara pada pemilu terakhir dan diberikan setiap tahun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Kementerian Dalam Negeri sebelumnya mengajukan rencana kenaikan dana sebesar 10-20 kali lipat. Namun rencana tersebut dibatalkan dengan alasan fokus pemerintah tahun 2016 lebih pada pendanaan infrastruktur. Karena itu, pembahasan dana partai ditunda hingga perekonomian membaik.

RADITYA PRADIPTA

Berita terkait

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

1 hari lalu

Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo, Kilas Balik Luka Lama Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah dengan PKS

Kabar PKS gabung koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran membuat Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah keluarkan pernyataan pedas.

Baca Selengkapnya

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

2 hari lalu

Partai Gelora Tolak PKS Gabung Prabowo, Alasan yang Mengemuka dan Luka Konflik Internal Masa Lalu

Waketum Partai Gelora Fahri meminta PKS mempertimbangkan dengan matang keputusan bergabung atau tidak dengan pemerintahan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

24 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

59 hari lalu

Saat Grace Natalie PSI 'Senggol' Gelora dan PKB soal Lonjakan Suara

Partai Gelora dan PKB 'disenggol' Grace Natalie PSI soal lonjakan suara dalam quick count sebuah lembaga survei. Apa kata Gelora dan PKB?

Baca Selengkapnya

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

3 Maret 2024

Respons Fahri Hamzah soal Partai Gelora Alami Lonjakan Suara

Partai Gelora menjadi sorotan selain PSI karena mengalami lonjakan suara dalam real count sementara KPU

Baca Selengkapnya

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

2 Maret 2024

Fahri Hamzah dan Partai Gelora Setuju Ambang Batas Parlemen Dihapuskan

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah mengatakan ambang batas parlemen atau parliamentary threshold harus dihapuskan. Hal

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

12 Februari 2024

Film Dirty Vote Ulas Dugaan Permainan Aturan KPU untuk Loloskan Partai Gelora di Pemilu 2024

Bagaimana dugaan permainan aturan KPU untuk meloloskan Partai Gelora yang diulas di film Dirty Vote?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

1 Februari 2024

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Timnas Amin Minta Fahri Hamzah Tak Sombong Bilang Anies dan Cak Imin Bakal Jadi Tersangka

Baca Selengkapnya

Dana Partai Politik dari Negara Suaka Pajak

15 Januari 2024

Dana Partai Politik dari Negara Suaka Pajak

Sebagian dana partai politik terendus berasal dari perusahaan asing karena berdomisili di sejumlah negara suaka pajak

Baca Selengkapnya