Teka teki logika: Jawabannya bukan "6". Jawaban alternatif.
TEMPO.CO , Jakarta: Ada banyak teka teki logika matematika bertebaran di dunia maya. Sebagian sulit, sebagian mudah, tergantung pendekatan yang kita lakukan.
Robbie Gonzalez, penyunting senior sains di situs io9, belum lama ini memajang sebuah teka teki yang kini ramai diperbincangan oleh para penggemar logika matematika. "Aku merasa teka teki itu cerdas (meski agak menjebak)," katanya.
Kalau Anda belum pernah mendengarnya. Begini teka tekinya.
Soalnya sederhana. Lihat gambar di atas. Tugas Anda sederhana: Tentukan apa yang ada di tempat tanda tanya. Tapi, harap dicatat bahwa jawabannya bukanlah "6".
Nah, apa jawaban Anda?
Kalau Anda mendekatinya dari sudut matematika, akan muncul beberapa jawaban.
Misalkan, bila Anda beri garis horisontal imajiner di antara deretan angka yang atas dan bawah, maka susunan angka yang semula kurang dikenal itu menjadi lebih dikenali. Lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini.
Dari situ kita punya deretan nilai: 1/2, 3/4, 5/?
Dalam matematika, dari 1/2 menjadi 3/4 karena ada penambahan 1/4. Bila demikian, maka 3/4 ditambah 1/4 akan menjadi 1. Karena di sana ada angka 5/?, maka pastilah jawabannya 5/5. Jadi, tanda tanya itu adalah angka 5.
Tentu ada pendekatan matematis lain yang lebih rumit dan bisa jadi sama benarnya. Tapi, untuk teka teki kita ini, sebetulnya jawabannya mudah saja.
Ya, 'R' itu sebagaimana dalam 'Reverse' alias 'mundur' saat Anda mengendarai mobil. Pola gambar di atas akan tampak sama dengan pola umum dalam persneling gigi mobil manual 5 kecepatan.
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
4 November 2022
Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
20 April 2022
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional
Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.