Tragedi Angeline: Beginilah Kehidupan Agus di Kampungnya  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Sabtu, 20 Juni 2015 06:15 WIB

Infografis Pembunuhan Angeline. (ILUSTRASI: TEMPO/IMAM YUNNI)

TEMPO.CO, Denpasar - Tersangka pembunuh Angeline, Agustinus Tai Hamdani, membantah bahwa dia yang membunuh bocah cantik delapan tahun itu. Dalam pengakuan terbarunya kepada penyidik kepolisian, Rabu, 18 Juni 2015, ia menuding Margriet Christina Megawe yang membunuh Angeline, anak angkatnya sendiri.

Pengakuan itu terungkap melalui Haposan Sihombing, pengacara Agustinus. Bahkan, kata Haposan, Margriet juga mengancam Agus agar tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun dan merahasiakannya. Jika pun kasus pembunuhan ini terungkap, Margriet meminta Agus mengaku sebagai pembunuh dan pemerkosa Angeline.

"Kalau nanti kasus pembunuhan ini ketahuan, Agus dijanjikan Rp 200 juta," ucap Haposan. Namun Agus menjawab tidak mau dan tidak membutuhkan uang. Margriet langsung mengancam akan membunuh Agus jika tidak mau menerima Rp 200 juta itu. "Kalau tidak mau menerima, ia akan 'berakhir' di Bali."

Kepala Desa Rambangaru, Umbu Terapang, yang dihubungi Tempo dari Kupang tidak yakin Agustinus adalah pembunuh. Agustinus, kata Umbu, dikenal sebagai anak yang baik, penurut, dan rajin. "Keluarganya tidak yakin Agus membunuh Angeline," kata Umbu, Jumat, 19 Juni 2015.

Walau tinggal jauh dari keluarganya yang miskin, Agustinus selalu mengingat ibu dan saudaranya. Agustinus telah mengirimkan barang kepada keluarga sebanyak dua kali. "Dua kali dia mengirimkan barang kepada keluarganya," ujar Umbu.

Selama berada di kampung, Agustinus dan keluarganya tinggal di rumah tak layak huni bersama ibu dan sembilan saudaranya. "Rumah mereka hanya berukuran 4x6 dan tak layak huni," kata Umbu. Menurut dia, kondisi rumah Agus sangat memperihatinkan, apalagi mereka berasal dari keluarga miskin.

Rumahnya hanya beratap seng dari bantuan pemerintah. Rumahnya berbentuk panggung dengan lantai dari batang bambu, sedangkan dinding dari anyaman daun kelapa atau rumbia, dan berlantai kayu. Kondisi kamar tidur juga sangat memprihatinkan karena terbuat dari bekas sak semen dan anyaman daun kelapa.

Dalam rumah yang tak layak huni itu masih menetap ibu Agustinus, Kandokang Madi, bersama delapan saudaranya. Sedangkan kakak Agus sudah memiliki rumah sendiri yang terletak tidak jauh dari kediaman Agus. "Kakaknya sudah berkeluarga, sehingga tinggal di rumah sendiri. Jadi masih delapan orang dalam rumah kecil itu."

YOHANES SEO | AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

21 jam lalu

Pembunuhan Pengusaha Kerajinan Tembaga di Boyolali, Korban dan Pelaku Terlibat Hubungan Sesama Jenis

Irwan, tersangka pembunuhan pengusaha kerajinan tembaga di Boyolali terlibat hubungan sesama jenis. Irwan murka karena tak dituruti minta Rp 500 ribu.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

1 hari lalu

Tak Hanya di STIP Jakarta, Kasus Kematian Mahasiswa Dianiaya Senior Terjadi di Beberapa Kampus Ini

Selain di STIP Jakarta, berikut beberapa kasus kematian mahasiswa yang dianiaya seniornya di kampus.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

3 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

3 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

4 hari lalu

Suami Mutilasi Istri di Ciamis, Polisi Siapkan Tim Khusus Periksa Kejiwaan Tarsum

Tarsum mengakui telah membunuh dan memutilasi istrinya sendiri

Baca Selengkapnya

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

4 hari lalu

Terkuak, Alasan Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas

Seorang ayah di Bekasi berinsial N, 61 tahun, menghantam anak kandungnya sendiri berinisial C, 35 tahun menggunakan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

4 hari lalu

Polisi Duga Suami Mutilasi Istri di Ciamis Karena Depresi Masalah Ekonomi

Polres Ciamis Jawa Barat, belum dapat memastikan motif pembunuhan dan mutilasi oleh suami ke istri di Dusun Sindangjaya.

Baca Selengkapnya

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

4 hari lalu

Ayah di Bekasi Hantam Anak dengan Linggis Hingga Tewas Gara-gara Cekcok Urusan Menantu

Keributan antara bapak dan anak di Bekasi ini dipicu urusan menantu, atau istri dari korban. Si anak minta ayannya mencari keberadaan sang istri.

Baca Selengkapnya