Ribuan Warga Aceh Utara Masih Hidup di Pengungsian

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 16:21 WIB

TEMPO Interaktif, Lhokseumawe:Gelombang pengungsian masih marak di Aceh Utara, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, paska penandatanganan damai antara Pemerintah RI dan GAM di Jenewa 9 Desember lalu. Hingga kini, sekitar dua ribuan warga hidup di beberapa lokasi penampungan. Salah satunya di Kampus Politeknik Negeri Lhokseumawe. Pantauan Jafar Ibrahim, 57 tahun, warga Desa Kilomete Lapan yang ditunjuk sebagai koordinator pengungsi mengatakan, ia bersama warga yang lain terpaksa meninggalkan tempat tinggal dan menyelamatkan diri karena di desanya masih terus terjadi letupan senjata kendati perjanjian damai antara Pemerintah RI dan GAM telah ditandatangani. "Damai itu hanya berlaku di kota Banda Aceh, Lhokseumawe dan tempat-tempat lain. Di desa kami sama sekali belum damai," katanya. Jafar mengatakan, seluruh warga ingin segera pulang ke desanya jika situasi membaik. Untuk itu, ia dan rekannya berharap pihak Komite Keamanan Bersama segera meninjau ke lokasi dan memberikan jaminan bagi warga untuk dapat kembali. Pernyataan senada juga disampaikan Abdurrahman Mahmud, 60 warga Desa Kilomete Nam. "Penderitaan yang kami alami selama 23 hari mengungsi sudah cukup berat. Kami ingin segera pulang. Hidup di sini sangat susah," katanya. Kondisi kesehatan para pengungsi di Kampus Politeknik ini sangat memprihatinkan. Setiap hari, sedikitnya 40 orang berobat di pos bantuan kesehatan yang menumpang sebuah ruangan berukuran 3x3 meter di asrama mahasiswa kampus tersebut. Sebagian besar dari mereka, khususnya anak-anak, menderita diare, gatal-gatal, dan malaria. Kondisi itu diperparah oleh kurangnya obat-obatan yang diterima dari Dinas Kesehatan setempat. "Selain karena panas, kekurangan gizi dan lingkungan yang tidak sehat, mereka juga tidur di atas lantai hingga menyebabkan fisiknya semakin rentan," kata Mariana Abdullah, 30 tahun, petugas kesehatan dari Puskesmas Pirsus Krueng Pase yang bertugas melayani pengungsi. Selain itu, katanya, masih ada dua orang pengungsi yang terpaksa harus melahirkan bayinya saat di pengungsian. Keduanya adalah Cut Rainamita, 22 tahun, dan Fatimah, 20 tahun. Selain di kampus Politeknik, seribuan pengungsi lainnya juga terdapat di sejumlah titik di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. Namun, Pangdam Iskandar Muda, Mayjen TNI M. Djali Yusuf menegaskan bahwa pengungsian paska 9 Desember merupakan pengungsi politis. "Kalau nggak, kenapa mereka mengungsi sekarang setelah kita tidak lagi melakukan tindakan ofensif. Itu kan pasti ada yang dorong," katanya beberapa waktu lalu. (Zainal Bakri-Tempo News Room)

Berita terkait

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

3 menit lalu

6 Fakta Pembunuhan Wanita Asal Bandung dalam Koper, Pelaku Butuh Uang Buat Nikah

Fakta-fakta penemuan mayat wanita asal Bandung dalam koper yang menjadi korban pembunuhan rekan kerjanya.

Baca Selengkapnya

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

5 menit lalu

12 Nama Daftar Pilkada Solo Lewat PDIP, dari Kader Partai hingga Pedagang Baut

PDIP telah membuka pendaftaran dan penyaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Solo. Sebanyak 12 orang telah mendaftar.

Baca Selengkapnya

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

8 menit lalu

Presiden Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Keseimbangan Harga

Presiden Joko Widodo, menekankan pentingnya menjaga keseimbangan harga baik ditingkat petani, pedagang maupun peternak

Baca Selengkapnya

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

9 menit lalu

Luhut Lontarkan Tawaran Kewarganegaraan Ganda ke Diaspora, Membedah Apa Itu Diaspora

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menawarkan kewarganegaraan ganda bagi para diaspora Indonesia. Apa itu diaspora Indonesia?

Baca Selengkapnya

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

14 menit lalu

Bahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?

Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

16 menit lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

18 menit lalu

FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan dalam Hardiknas 2024

FSGI prihatin karena masih tingginya kasus-kasus kekerasan di satuan pendidikan dalam perayaan hardiknas 2024

Baca Selengkapnya

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

21 menit lalu

12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut

Para pendaftar baka calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP memiliki latar belakang beragam.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

22 menit lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

27 menit lalu

Hardiknas 2024: Jokowi dan Nadiem Makarim Sampaikan Pesan Ini

Apa pesan Presiden Jokowi dan Mendikburistek Nadiem Makarim dalam peringatan Hardiknas 2024?

Baca Selengkapnya