Buntut Penangkapan Aktivis Papua Merdeka, Yahukimo Memanas  

Reporter

Jumat, 29 Mei 2015 14:58 WIB

REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jayapura - Warga sipil bernama Judda, 55 tahun, tewas akibat dikeroyok massa, yang menurut kepolisian merupakan simpatisan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Pengeroyokan ini terjadi di Jalan Pasar Baru, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Kamis, 28 Mei 2015, pukul 16.50 WIT.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Patrige Renwarin mengatakan simpatisan KNPB mengeroyok Judda karena mengiranya sebagai polisi. "Sebab sebelumnya di tempat yang sama salah seorang aktivis KNPB, Susan Bahapol, laki-laki kelahiran 1992, ditangkap polisi. Dia ditangkap karena diduga salah satu pengeroyok anggota Polres Yahukimo, Komisaris Marthinus Bahimuda, pada 25 November 2014," kata Patrige, Jumat, 29 Mei 2015.

Menurut informasi tentang kronologi kejadian yang didapat polisi, kata Patrige, pengeroyokan berawal pada pukul 15.30 WIT saat empat anggota Unit Operasional Satuan Reserse Kriminal Polres Yahukimo yang dipimpin Ajun Inspektur Satu Marianto Widodo menangkap Susan Bahapol. "Penangkapan ini dilakukan di Jalan Paradiso, Dekai," katanya.

Karena tak terima Susan ditangkap, tiga puluh menit kemudian, masyarakat marah dan ribut di sekitar perempatan Jalan Pasar Baru, Dekai, tak jauh dari lokasi penangkapan Susan Bahapol. Sekitar pukul 16.30 WIT, Judda, yang berboncengan sepeda motor dengan temannya, Adi Setiawan, 20 tahun, melintas hendak ke arah Pasar Baru.

"Tapi saat Judda dan Andi berada di sekitar perempatan pasar, mereka dihadang massa, kurang-lebih ada 50 orang. Massa langsung memukuli keduanya. Andi sempat mendengar para pelaku berkata, 'Itu anggota polisi di atas motor.' Andi sempat melarikan diri, sehingga tak mengetahui nasib rekannya," katanya.

Menurut Patrige, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, Judda tewas akibat terkena pukulan benda tumpul di bagian wajahnya. "Teman korban, Andi, mengalami luka di bagian kepala sebelah kanan akibat terkena benda tumpul dari para pengeroyok, sehingga harus dijahit sepanjang lima sentimeter," katanya.

Dalam penanganan kasus ini, kata Patrige, Polres Yahukimo menurunkan dua peleton anggotanya yang dipimpin langsung oleh Kapolres Ajun Komisaris Besar Ade Djaja Subagja. "Saat polisi tiba di lokasi kejadian, para pelaku sudah melarikan diri ke arah kompleks Pasar Baru Situasi sudah kondusif," katanya.

Sebelumnya, Kamis, 28 Mei 2015, para aktivis KNPB berunjuk rasa serentak di beberapa wilayah di tanah Papua untuk mendukung United Liberation Movement for West Papua dan membawa West Papua menuju Melanesia Spearhead Group atau gabungan negara-negara rumpun Melanesia. Dalam aksi di Kota Jayapura, ada 47 pengunjuk rasa ditangkap polisi.

Menurut polisi, pengunjuk rasa ditangkap karena tak mengantongi surat tanda terima pemberitahuan kegiatan. Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Jayapura Komisaris Albertus Andriana, sedari awal pihaknya tak mengizinkan kelompok tersebut berunjuk rasa karena mereka ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

CUNDING LEVI

Berita terkait

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

17 hari lalu

Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti

Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua

Baca Selengkapnya

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

17 hari lalu

TNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM

TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.

Baca Selengkapnya

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

18 hari lalu

Anggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis

Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

14 Maret 2023

Setelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo

Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

1 Maret 2023

Susi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda

Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.

Baca Selengkapnya

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

1 Maret 2023

Susi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua

Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?

Baca Selengkapnya

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

11 Februari 2023

Pesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?

Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.

Baca Selengkapnya

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

27 Maret 2022

Prajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang

Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

21 September 2021

TPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI

Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

21 September 2021

TNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang

Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.

Baca Selengkapnya