TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan Kepala Staf Presiden Luhut Binsar Panjaitan bisa dicopot. Menurut dia, posisi Luhut sebagai pengevaluasi kinerja menteri tidak terjamin aman dan terbebas dari ancaman perombakan.
"Siapa pun yang diangkat presiden itu dapat diganti oleh presiden," kata Kalla di Hotel JS Luwansa, Rabu, 6 Mei 2015. "Itu saja rumusnya."
Artinya, kata dia, rencana perombakan kabinet tidak hanya mencakup menteri dalam Kabinet Kerja. Tapi seluruh pejabat yang diangkat oleh Presiden Joko Widodo.
Namun Kalla enggan menyebutkan waktu perombakan. Dia juga membantah jika perombakan kabinet disebut akan dilakukan seusai perayaan Idul Fitri atau setelah Juli 2015. "Belum, tunggu saja waktunyalah, sabar-sabar saja," ujarnya.
Yang pasti, kata Kalla, perombakan sangat diperlukan untuk memperkuat kinerja pemerintah. "Ya, penting, untuk meningkatkan kinerja pemerintah. Di situ pentingnya," ujarnya.
Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan hingga saat ini Presiden Joko Widodo belum menyampaikan rencana merombak kabinet. Jokowi pun irit bicara tentang hal ini. "Sudah, tanya yang lain saja," ujarnya kemarin.
REZA ADITYA
Berita terkait
Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional
18 jam lalu
Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah
Baca SelengkapnyaBertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah
1 hari lalu
Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaHamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel
2 hari lalu
Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham
13 hari lalu
Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.
Baca SelengkapnyaGilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk
14 hari lalu
Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.
Baca SelengkapnyaDigagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina
16 hari lalu
Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.
Baca SelengkapnyaDua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong
17 hari lalu
"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong
Baca SelengkapnyaBeda Sikap PDIP dan Relawan Jokowi Soal Wacana Pertemuan dengan Megawati
23 hari lalu
Relawan Jokowi menilai silaturahmi dengan Megawati penting dan strategis dalam kerangka kebangsaan dan kenegaraan.
Baca SelengkapnyaRespons PDIP hingga Istana Soal Wacana Pertemuan Jokowi dan Megawati
26 hari lalu
Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka untuk bersilaturahmi dengan siapa saja, apalagi dengan tokoh-tokoh bangsa.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang
28 hari lalu
Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.
Baca Selengkapnya