Rumah Sakit Tak Layani KIS, Jokowi: Bentak-bentak, Laporkan  

Senin, 4 Mei 2015 11:40 WIB

Presiden Jokowi, bersama para pekerja menunjukkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) di PT Dok Kodja Bahari, Cilincing, Jakarta, 28 April 2015. Di Cilincing, KIS dibagikan kepada 3.289 pekerja. TEMPO/M Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Klaten - Presiden Joko Widodo mengancam akan mencabut izin rumah sakit yang tak melayani pasien pemegang Kartu Indonesia Sehat (KIS). Menurut Jokowi, pasien pemegang KIS harus mendapatkan pelayanan yang sama dengan pasien lain karena biaya pengobatannya sudah dibayar oleh negara.

"Kalau pelayanannya tak baik, bentak-bentak, laporkan saya," kata Jokowi dalam sambutannya saat membagikan Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera di Klaten, Jawa Tengah, Senin, 4 Mei 2015.

Jokowi tak menyangkal kabar bahwa hingga saat ini masih ada rumah sakit yang memperlakukan pasien KIS secara tak layak. ‎

Ihwal rumah sakit swasta, Jokowi mengatakan memang belum semuanya terintegrasi dengan KIS. Pemerintah masih berupaya agar semua rumah sakit swasta bisa melayani pasien KIS. "Kalau sudah beres prosesnya dan rumah sakit masih tak mau menerima, izinnya akan saya cabut."

Walau begitu, ‎Jokowi berpesan agar masyarakat memanfaatkan tiga kartu ini dengan benar. "KIS misalnya, jangan langsung digunakan di rumah sakit, masyarakat mengecek kesehatan dulu ke puskesmas‎," kata Jokowi. Mantan Wali Kota Solo tersebut menyarankan hal itu agar jumlah pasien yang sakit ringan tak membeludak di rumah sakit. "Kalau pasien di rumah sakit membeludak, kasihan yang punya penyakit berat."

Jokowi hari ini menyerahkan Kartu Indonesia P‎intar (KIP), Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) di SD Negeri 02 Temuwangi, Kecamatan Pedan, Kabupaten. Klaten, Jawa Tengah. Di tempat tersebut, pemerintah membagikan 532 KKS, 477 KIP, serta 1.646 KIS.

Para siswa penerima KIP, kata Jokowi, umumnya berasal dari keluarga kurang mampu. Siswa SD akan mendapatkan Rp 450 ribu per tahun. Sedangkan bagi siswa SMP dan SMA, pemerintah menyediakan dana masing-masing Rp 750 ribu dan Rp 1 juta per tahun‎. "Kalau dana KKS Rp 600 ribu per tiga bulan. Kalau bisa ditabung, ya."

FAIZ NASHRILLAH

Berita terkait

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

5 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

5 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

8 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

8 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

9 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

10 jam lalu

Sederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024

Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.

Baca Selengkapnya

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

11 jam lalu

Sederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta

Baca Selengkapnya

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

12 jam lalu

Jokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya

Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024

Baca Selengkapnya