TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, tak setuju jika Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya. Menurut Ruhut, waktu kerja enam bulan tak relevan dijadikan patokan penilaian kinerja kabinet.
"Tunggu dulu sampai masa kerja satu tahun," ujar Ruhut di Kompleks Parlemen, Selasa, 21 April 2015. Ruhut berharap Jokowi tak terpengaruh hasil poling poltracking dan Dana Reksa Institute yang menyatakan publik tak puas terhadap kinerja menteri di kabinet kerja.
Menurut anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat ini, sebagai presiden, Jokowi lebih tahu dan punya penilaian subjektif terhadap para pembantunya. Begitu juga kalau ada menteri yang kurang bagus kinerjanya, harus diberi wewejangan dan kesempatan untuk membuktikan kapabilitasnya.
Ruhut juga mengatakan keinginan reshuffle kabinet muncul di dalam kubu partai. Partai Persatuan Pembangunan, Partai Golongan Karya, dan Partai Amanat Nasional yang akan condong ke Koalisi Indonesia Hebat, menurut Ruhut, berharap dapat memiliki wakil di kabinet.
Begitu juga dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Para pembonceng, sabarlah dulu! duduk manis di kursi belakang," ujar Ruhut bergurau.
ANDI RUSLI
Berita terkait
Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai
5 jam lalu
Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport
6 jam lalu
Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia
Baca SelengkapnyaKata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo
8 jam lalu
Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaIstana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini
9 jam lalu
Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.
Baca SelengkapnyaJokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua
9 jam lalu
Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.
Baca SelengkapnyaPemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara
9 jam lalu
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara
Baca SelengkapnyaBusyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis
10 jam lalu
Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah
Baca SelengkapnyaSederet Hal terkait Kapolda Jateng Ahmad Luthfi Maju Pilgub 2024
11 jam lalu
Presiden Jokowi menyiratkan langkah Kapolda Jateng Ahmad Luthfi untuk menjadi bakal calon Gubernur Jateng tidak ada kaitan dengannya.
Baca SelengkapnyaSederet Fakta Modeling Budidaya Ikan Nila Salin yang Diresmikan Jokowi di Karawang
12 jam lalu
Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar. Berikut sederet fakta
Baca SelengkapnyaJokowi Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Freeport Lagi, Ini Sebabnya
12 jam lalu
Presiden Jokowi akhirnya memberikan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga oleh PT Freeport Indonesia yang tadinya berakhir pada 31 Mei 2024
Baca Selengkapnya