TEMPO.CO, Semarang - Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Jawa Tengah menyatakan akan bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan untuk menghadapi momentum pemenangan dalam pemilihan kepala daerah di 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Garis utama dari Dewan Pengurus Pusat Nasdem, kami akan berkoalisi dengan Koalisi Indonesia Hebat, terutama PDIP," kata anggota desk pilkada Partai Nasdem Jawa Tengah Ali Mansyur HD di Semarang, Jumat, 3 April 2015.
Sebagai partai baru, Nasdem di Jawa Tengah tidak mempunyai pengurus tingkat kabupaten/kota yang bisa mengusung calon kepala daerah sendiri. Sebab, mereka tidak memenuhi syarat bisa mengusung calon kepala daerah sendiri.
Namun Partai Nasdem akan tetap berupaya menggunakan momentum pilkada untuk memperbesar organisasi jelang Pemilu 2019 mendatang. "Kami akan mendukung calon yang komitmen," kata Ali.
Anggota DPRD Jawa Tengah ini mengakui dalam menyikapi koalisi pilkada memang situasi di masing-masing daerah berbeda. Maka, Nasdem juga akan menyadari bisa saja di satu daerah tidak akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Hebat. Saat ini Nasdem Jawa Tengah bersama pengurus-pengurus cabang sudah menjalin komunikasi dengan para kandidat calon kepala daerah.
"Targetnya, calon yang diusung dan didukung Nasdem bisa menang di 50 persen dari 21 kabupaten/kota yang mengadakan pilkada di Jawa Tengah," kata Ali.
ROFIUDDIN
Berita terkait
Koalisi Prabowo Rangkul PKB dan Partai Nasdem Bahayakan Demokrasi
11 hari lalu
Upaya Koalisi Prabowo merangkul rival politiknya dalam pemilihan presiden seperti PKB dan Partai Nasdem, berbahaya bagi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Ogah Komentar Soal Aliran Dana Rp 40,1 Juta ke Partai NasDem
48 hari lalu
JPU KPK dalam dakwaannya menyatakan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggunakan uang sebesar Rp 40.123.500 untuk kepentingan NasDem.
Baca SelengkapnyaIstilah Efek Ekor Jas dalam Pemilu, Bagaimana Terjadi Anomali di Pemilu 2024?
49 hari lalu
Dalam konteks Pemilu, efek ekor jas mengacu ke bagaimana keputusan pemilih pada satu posisi pemilihan bisa pengaruhi hasil dari posisi pemilihan lain.
Baca SelengkapnyaKetua NasDem Malaysia Balik Menuding PPLN Kuala Lumpur Lobi Partai Politik untuk Menambah Pemilih KSK
50 hari lalu
Ketua Partai NasDem Malaysia Tengku Adnan mengatakan usulan menambah jumlah pemilih Kotak Suara Keliling atau KSK datang dari PPLN Kuala Lumpur.
Baca SelengkapnyaNasdem Tunggu Instruksi Surya Paloh untuk Gulirkan Hak Angket
7 Maret 2024
Fraksi Partai Nasdem belum mendapatkan instruksi dari Ketua Umum Surya Paloh untuk menandatangani persetujuan hak angket.
Baca SelengkapnyaDinamika Politik Setelah Surya Paloh Diundang Presiden Jokowi pada Pekan Lalu
26 Februari 2024
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai pertemuan Jokowi dan Surya Paloh bukan sekadar silaturahmi biasa.
Baca SelengkapnyaPrediksi Pertarungan Suara Partai di DPR yang Pro dan Kontra Hak Angket Pilpres 2024
22 Februari 2024
Jika DPR tidak siap untuk menggunakan hak angket dugaan kecurangan, capres Ganjar Pranowo akan mendorong penggunaan hak interpelasi atau rapat kerja.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Sebut Komitmennya Terhadap Lingkungan Sudah Sejak Kuliah
23 November 2023
Anies Baswedan menyatakan dirinya sudah berkecimpung dengan isu soal lingkungan sejak masih berkuliah.
Baca SelengkapnyaTerpopuler Bisnis: Profil Arief Prasetyo Adi, Kereta Suite Class Compartment hingga Harga Pangan yang Mulai Naik
7 Oktober 2023
Berita terpopuler ekonomi dan bisnis hingga Jumat malam, 6 Oktober 2023 dimulai dengan profil Arief Prasetyo Adi yang ditunjuk Jokowi jadi Plt Mentan.
Baca SelengkapnyaAkhir Perjalanan Syahrul Yasin Limpo dari Hilang Kontak hingga Tiba di Indonesia
5 Oktober 2023
Setelah sempat hilang kontak di luar negeri, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo akhirnya tiba di Indonesia pada Rabu malam. Ini yang terjadi.
Baca Selengkapnya