Begini Cara JK Melobi Prabowo dan Ical

Reporter

Selasa, 24 Maret 2015 06:13 WIB

Capres dan Cawapres, Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa bersama Joko Widodo dan Jusuf Kalla berfoto bersama seusai pembacaan Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai di Hotel Bidakara, Jakarta (3/6). Acara ini digelar guna menyambut masa kampanye Capres dan Cawapres. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO , Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla bercerita bagaimana strategi pemerintah melobi ketua partai politik yang tak propemerintah ketika pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan 2015, Februari lalu. Mereka yang dilobi adalah Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum PAN Hatta Rajasa --sebelum digantikan Zulkifli Hasan, serta Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri --sebelum kepengurusan Golkar beralih kepada Agung Laksono.



JK mengatakan saat pembahasan APBNP 2015, pemerintah berusaha melobi partai-partai yang tak mendukung Kabinet Kerja Joko Widodo-JK seperti PAN, Gerindra, Golkar, Partai Demokrat, serta PKS. "Saya setiap Minggu ketemu Ical, buktinya APBNP cepat selesai," kata JK ketika diwawancarai majalah Tempo di Kantor Wakil Presiden, Kamis pekan lalu, 19 Maret 2015.



Selain Ical, panggilan Aburizal Bakrie, kata JK, pemerintah melobi pula semua ketua partai koalisi non pemerintah. Menurut JK, yang membuat Prabowo, Ical dan Hatta menerima APBNP usulan pemerintah karena memiliki semangat pengusaha. "Kan sederhana, ini spirit pengusaha yang menjiwai. Ical, Prabowo dan Hatta pengusaha. Yang begitu selalu kooperatif untuk kemajuan bangsa," ujar JK.



Pria kelahiran Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan ini mencontohkan, JK menyampaikan kepada Ical bahwa jika APBNP tidak segera disahkan, maka yang akan mendemonya adalah pengurus Golkar. Sebab, "Yang paling banyak kontraktor kan orang Golkar," ucap JK sambil tersenyum.



Sedangkan dengan Prabowo, JK mengaku sering berdiskusi dengan mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus Angkatan Darat itu. "Saya ngomong dengan Prabowo, apa yang diharapkan dari bangsa ini?," kata JK dengan nada bertanya kepada Prabowo. Lalu, kata JK, Prabowo pun meresponnya dengan bertanya balik mengenai keinginan pemerintah terhadap Gerindra.



Advertising
Advertising

"Karena ini kepentingan bangsa. Pengusaha selalu berpikir begitu," kata JK. Saat bertemu dengan Jokowi di Istana Bogor pada Januari lalu, Prabowo mengatakan partainya mendukung pemerintahan Jokowi-JK.



Rusman Paraqbueq

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

6 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

6 hari lalu

Mengenal Fungsi Oposisi dalam Negara Demokrasi

Isu tentang partai yang akan menjadi oposisi dalam pemerintahan Prabowo-Gibran kian memanas. Kenali fungsi dan peran oposisi.

Baca Selengkapnya

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

9 hari lalu

Daftar 16 Partai Politik yang Gugat Sengketa Pileg ke MK, dari PDIP hingga PKN

Sejumlah partai politik mengajukan sengketa Pileg ke MK. Partai Nasdem mendaftarkan 20 permohonan.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

11 hari lalu

Mendekati Pilkada 2024, Begini Riuh Kandidat Kuat Sejumlah Parpol

Mendekati Pilkada 2024, partai-partai politik mulai menyiapkan kandidat yang akan diusung. Beberapa nama telah diisukan akan maju dalam pilkgub.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

23 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya