TEMPO.CO, Sidoarjo- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mendesak pemerintahan daerah mempercepat distribusi beras untuk rakyat miskin (Raskin). “Saya mohon kepada bupati atau wali kota untuk meningkatkan distribusi Raskin,” kata Khofifah seusai meninjau beras Raskin di gudang Bulog Devisi Regional Jawa Timur di Desa Banjarkemantren, Kecamatan Buduran Sidoarjo, Minggu, 1 Maret 2015.
Menurut Khofifah, hingga Februari lalu serapan Raskin nasional baru mencapai 45 persen. Jawa Timur, yang merupakan penerima Raskin terbesar, yakni 19 persen dari Raskin nasional, baru menyerap sebanyak 46 persen. “Besok sudah masuk 2 Maret, jadi yang belum (didistribusikan) pada Januari dan Februari segera dipercepat prosesnya.”
Khofifah berharap setiap pemerintah kota atau kabupaten sudah harus mendistribusikan 100 persen jatahnya untuk Januari. Sedangkan untuk Februari dan Maret diminta segera didistribusikan. “Saya pastikan Raskin dan dana APBN program Raskin sangat cukup,” kata dia.
Khofifah menjelaskan bahwa program penyaluran Raskin merupakan tugas dan fungsi dari Kementerian Sosial, mulai dari rekapitulasi data penerima hingga proses evaluasinya. Sehingga dia harus mengecek langsung ke lapangan. “Persediaanya sangat cukup. Bahkan di Divisi Regional Bulog Jawa Timur ini sangat cukup hingga tujuh bulan mendatang.”
Khofifah mengecek langsung tumpukan beras yang ada di gudang Bulog. Dia mengambil sampel beras, menuangkan ke tangannya, dan mencium bau beras itu serta menggosoknya untuk mengetahui kualitas beras.