30 Ormas di Makassar Antusias Sambut Abraham Samad

Reporter

Selasa, 24 Februari 2015 12:35 WIB

Masyarakat Sulawesi Selatan memainkan alat musik tradisionalnya di halaman Gedung KPK, Jakarta, 20 Februari 2015. Mereka mendukung Ketua KPK non aktif Abraham Samad atas kasus yang menimpanya serta KPK untuk selalu memberantas korupsi tanpa pandang bulu. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Makassar - Ratusan orang dari sekitar 30 organisasi di lingkup Sulawesi Selatan siap menyambut kedatangan Abraham Samad di Makassar, Selasa, 24 Februari 2015. Saat ini, masyarakat dari berbagai elemen terus berdatangan ke kantor Anti-Corruption Committee (ACC) Sulawesi Selatan untuk menyambut Ketua KPK nonaktif itu.

"Rencananya memang akan ada ratusan orang dari sekitar 30 organisasi yang akan menyambut dan mengawal Abraham Samad," kata Wiwin Suwandi, anggota ACC, pada Selasa, 24 Februari. Samad akan memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa sebagai tersangka kasus pemalsuan dokumen administrasi kependudukan di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat.

Ratusan orang yang siap menyambut Samad tergabung dalam Masyarakat Anti-Korupsi (Mars) Sulawesi Selatan. Mereka berasal dari pelbagai organisasi, seperti ACC Sulawesi Selatan, LBH Makassar, YLBHM, Kontras Sulawesi, FIK Ornop, Walhi, dan sejumlah BEM di Makassar. "Informasinya juga akan ada organisasi Islam yang menggelar aksi di fly over," tuturnya.

Sesuai agenda yang diterimanya, Samad dijadwalkan tiba di Bandar Udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Selasa, 24 Februari, sekitar pukul 10.15 Wita. Dari situ, Samad yang dijemput oleh tim kuasa hukumnya terlebih dulu ke kantor ACC Sulawesi Selatan. "Setelah itu belum diputuskan apakah singgah di fly over dulu atau langsung ke Markas Polda," tutur Wiwin.

Adapun di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, tampak sekitar 40 personel kepolisian sudah berjaga untuk persiapan pemeriksaan Samad. Mereka berasal dari Bidang Profesi Pengamanan dan Direktorat Samapta Bhayangkara. Samad sendiri diagendakan diperiksa sekitar pukul 09.00 Wita.

"Kami masih tunggu kedatangan AS (Abraham Samad)," ucap juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi. Keberadaan puluhan personel itu, Endi menegaskan, sebatas untuk membantu kelancaran proses pemeriksaan.

"Tidak ada pengamanan berlebihan," ujar mantan Wakil Kepala Polrestabes Makassar.

TRI YARI KURNIAWAN


Berita terkait

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

4 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

6 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

6 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

12 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

12 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

13 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

17 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

18 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

20 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

21 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya