Samad Diperiksa Hari Ini, Apa yang Dikejar Polisi?  

Reporter

Selasa, 24 Februari 2015 07:19 WIB

Ketua KPK, Abraham Samad, beri keterangan pers terkait penetapan dirinya sebagai tersangka pemalsuan dokumen oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Sulselbar, di KPK, Jakarta, 17 Februari 2015. TEMPO/M IQBAL ICHSAN

TEMPO.CO , Makassar: Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah (Polda) bersiap memeriksa Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi non-aktif Abraham Samad di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Jalan Perintis Kemerdekaan, Selasa, 24 Februari, sekitar pukul 09.00 Wita. Dalam pemeriksaan itu, penyidik berfokus mendalami peran Samad pada kasus dugaan pemalsuan dokumen administrasi kependudukan dengan tersangka utama Feriyani Lim.

"Kami akan dalami apa peran AS dalam kasus itu," kata juru bicara Polda Sulawesi Selatan dan Barat, Komisaris Besar Endi Sutendi, kepada Tempo, Senin, 23 Februari.

Secara detail, pihaknya tidak dapat merinci mengenai materi pemeriksaan, termasuk jumlah pertanyaan. Hal itu, menurut Endi, sudah masuk teknis penyidikan dan merupakan kewenangan penyidik.

Samad ditetapkan tersangka karena diyakini turut membantu Feriyani menerbitkan KK dan KTP, saat mengurus paspor di Makassar pada 2007. Penetapan tersangka Samad berdasarkan hasil gelar perkara di Markas Polda Sulawesi Selatan dan Barat, 9 Februari. Namun, status tersangka itu baru diekspose pada 17 Februari atau sehari setelah kemenangan Komisaris Jenderal Budi Gunawan dalam praperadilan.

Endi menerangkan pihaknya baru menetapkan Samad sebagai tersangka, usai memeriksa 23 saksi. Ia menegaskan tak ada kriminalisasi dalam pengusutan perkara ini. Polda Sulawesi Selatan dan Barat menangani kasus ini setelah dilimpahkan dari Bareskrim. Kasus ini pun tidak dibuat-buat, melainkan berdasarkan laporan Ketua LSM Lembaga Peduli KPK-Polri pada 29 Januari lalu.

Dalam pemeriksaan nantinya, Samad bakal diperiksa empat polisi penyidik dari total delapan penyidik kasus ini. Mereka yang memeriksa mantan pengacara itu berstatus perwira. Namun, tak dirincinya perihal identitas para polisi penyidik itu. "Mereka itu perwira pertama dan perwira menengah," kata mantan Wakil Kepala Polrestabes Makassar ini.

Endi menambahkan persiapan untuk pemeriksaan Samad, tidak berbeda dengan agenda pemeriksaan perdana, Jumat pekan lalu, dimana saat itu tersangka mangkir. Pihaknya mengerahkan sekitar 40 polisi dari Bidang Propam dan Direktorat Samapta Bhayangkara. Keberadaan puluhan personel sebatas agar pemeriksaan berjalan lancar.

Mengenai konfirmasi kehadiran Samad, Endi belum menerima informasi dari tersangka maupun kuasa hukumnya. Ia berharap Samad bersikap kooperatif. Menurut Endi, bila nantinya Samad datang terlambat, pihaknya berharap hal itu dikoordinasikan dengan penyidik. "Misalnya bila jadwal penerbangannya tiba di Makassar pagi, tentu alasan itu bisa ditolerir," kata dia.

Sebelumnya, koordinator tim advokasi Abraham Samad di Sulawesi Selatan, Adnan Buyung Azis, yang juga merupakan salah satu kuasa hukum Samad, menyatakan pihaknya meragukan tuduhan polisi mengenai keterlibatan kliennya. Sebab, tidak ada saksi yang terang-terangan menyebutkan Samad membantu Feriyani mengurus KK dan KTP untuk perpanjangan paspor di Makassar.

TRI YARI KURNIAWAN

Berita terkait

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

4 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

6 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

6 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

12 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

12 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

13 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

17 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

18 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

20 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

21 jam lalu

Viral Kemal Redindo, Putra SYL yang Disebut-sebut Palak Pegawai Kementan

Nama anak kedua Syahrul Yasin Limpo alias SYL, Kemal Redindo, viral karena disebut-sebut ikut memeras pegawai Kementan.

Baca Selengkapnya