Desmond: Pokoknya Jokowi Lantik Dulu Budi Gunawan

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Jumat, 6 Februari 2015 07:29 WIB

Infografis Pundi-pundi Rekening Budi Gunawan. (ILUSTRASI: IMAM YUNI/TEMPO)

TEMPO.CO, Jakarta- Wakil Ketua Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat, Desmond J. Mahesa, mengatakan Komisi akan memproses calon Kepala Kepolisian RI yang baru jika Presiden Joko Widodo mengajukan calon pengganti Komisaris Jenderal Budi Gunawan. "Kami akan memprosesnya, tapi tergantung siapa yang diusulkan," kata Desmond saat dihubungi Tempo, Kamis, 5 Februari 2015.

Menurut dia, berkaca dari pengalaman pencalonan Budi Gunawan, Komisi ingin lebih berhati-hati untuk menyetujui calon Kepala Polri yang diajukan Presiden. "Ke depan, calon Kepala Polri yang bermasalah di masa lalu, lebih baik mundur saja sebelum dibawa ke DPR," ujar Desmond.

Namun, Desmond melanjutkan, Komisi akan menolak untuk memproses calon yang diusulkan jika Jokowi belum menentukan sikap atas pencalonan Budi Gunawan. "Pasti kami tolak kalau persoalan BG belum diselesaikan," ucapnya.

Menurut Desmond, akan terjadi ketidakpastian hukum jika Jokowi mengajukan calon lain sementara status Budi Gunawan belum jelas. "Mana mungkin kami menyikapi kalau dalam surat permohonan persetujuannya tidak jelas siapa yang ingin diganti. Ini yang menjadi persoalan," kata dia.

Apalagi, kata dia, Komisi sudah menyetujui surat permohonan sebelumnya saat Jokowi mengajukan Budi Gunawan. "Presiden harus lantik dulu, lalu diberhentikan atau dinon-aktifkan," ujar Desmond.

Adapun Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan Komisaris Jenderal Budi Waseso akan masuk daftar sebagai calon Kepala Polri. Namun, daftar ini akan diberikan jika Presiden Joko Widodo memintanya. "Nanti delapan nama yang kemarin kembali diajukan ditambah satu nama baru karena kan jenderal bintang tiganya bertambah," ujar Tedjo di kantor Wakil Presiden, Kamis, 5 Februari 2015.

Empat di antara delapan nama akan pensiun tahun ini sehingga tak memenuhi persyaratan calon Kepala Polri. Adapun calon yang berpeluang masuk daftar, selain Budi Waseso, adalah Wakil Kepala Polri Komisaris Badrodin Haiti, Komisaris Dwi Priyatno, Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Suhardi Alius, dan Kepala Badan Pemelihara Keamanan Polri Komisaris Putut Eko Bayuseno.

Nama-nama ini dimunculkan setelah Jokowi memastikan tak akan melantik Budi Gunawan, calon yang terjerat kasus gratifikasi dan suap. Kepastian ini disampaikan Jokowi kepada Ketua Tim 9 - tim yang dibentuk untuk mengurai kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian RI - Ahmad Syafii Maarif.

Ihwal calon tersebut, Desmond menyatakan sulit untuk mencari yang terbaik. "Kalau hari ini mencari yang terbaik, ya, susah," katanya. Menurut dia, Badrodin dikaitkan dengan dugaan rekening gendut, Dwi Priyatno terindikasi bermasalah saat memimpin Kepolisian Daerah Metro Jaya, dan Budi Waseso terhitung baru menjadi perwira tinggi.

PRIHANDOKO

Berita terkait

DPR Bahas Revisi UU Keimigrasian, Orang dalam Penyelidikan Tak Bisa Dilarang ke Luar Negeri

4 jam lalu

DPR Bahas Revisi UU Keimigrasian, Orang dalam Penyelidikan Tak Bisa Dilarang ke Luar Negeri

Perubahan dalam revisi UU Keimigrasian pada diksi penyelidikan.

Baca Selengkapnya

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

4 jam lalu

Staf Sri Mulyani Beberkan Rencana Perbaikan Bea Cukai, Apa Saja?

Yustinus Prastowo mengatakan Kementerian sudah menyiapkan beberapa rencana untuk menangani masalah di Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

5 jam lalu

82 Tahun Jusuf Kalla, Melihat Kembali Jejak Politik JK Wakil Presiden di 2 Pemerintahan

Rabu, 15 Mei 2024, Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia Jusuf Kalla genap berusia 82 tahun. Ini perjalanan politik JK.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

6 jam lalu

Pemerintah Belum Bahas Kelanjutan Program Bansos Beras 10 Kg, Airlangga: Harga Beras Mulai Turun

Jokowi memberi sinyal bahwa bansos beras akan dilanjutkan hingga akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

6 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

7 jam lalu

Anggota DPR Usul Money Politics Dilegalkan, ICW: Logika Berpikirnya Berbahaya

Indonesia Corruption Watch menanggapi usulan anggota DPR dari Fraksi PDIP yang meminta money politics dilegalkan saat pemilu.

Baca Selengkapnya

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

8 jam lalu

4 Permintaan Muhammadiyah ke Jokowi soal Pembentukan Pansel KPK

PP Muhammadiyah mengirimkan surat kepada Presiden Jokowi mengenai pembentukan Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

9 jam lalu

Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah yang Disorot Masyarakat

Menteri Keuangan Sri Mulyani melaporkan kepada Presiden Jokowi terkait sorotan publik terhadap Direktorat Jenderal Bea dan Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

9 jam lalu

Mardani Ali Sera Usul Pilpres Didahulukan Sebelum Pileg

Politikus PKS Mardani Ali Sera mengusulkan agar pelaksanaan Pilpres didahulukan, setelah itu baru digelar pemilihan legislatif.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

10 jam lalu

Sri Mulyani Lapor Perkara Bea Cukai ke Jokowi di Istana, Janji Lakukan Perbaikan

Sri Mulyani juga menyampaikan tantangan Bea Cukai di era pesatnya perkembangan teknologi.

Baca Selengkapnya