Waspadai Daerah Rawan Bencana di Tasikmalaya

Reporter

Rabu, 4 Februari 2015 05:17 WIB

Warga mengamati tumpukan kendaraan ringsek akibat tanah longsor di dusun Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah, 16 Desember 2014. TEMPO/Aris Andrianto

TEMPO.CO , Jakarta:Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat merupakan wilayah rawan bencana yang menempati urutan kedua seluruh Indonesia. Hampir sebagian besar kecamatan di wilayah ini berpotensi mengalami bencana alam mulai dari longsor, banjir hingga tsunami.

Menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, bencana alam diperkirakan terus berlangsung hingga Maret 2015. Status siaga bencana ini mengingat musim hujan diperkirakan akan berakhir pada bulan Maret mendatang.

"Menurut BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), akhir (musim) hujan antara Januari hingga akhir Maret," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Kundang Sodikin, saat ditemui di kantornya, Selasa 3 Februari 2015.

Menurut Kundang, wilayah Kabupaten Tasikmalaya masih menempati urutan kedua se-Indonesia dalam hal bencana alam. Mulai tanggal 1-27 Januari 2015 saja, jumlah bencana di wilayah ini ada 24 kejadian dengan total kerugian mencapai Rp 1,1 miliar. "Jika dirata-ratakan, hampir tiap hari ada bencana," ujarnya.

Kundang melanjutkan, dari 39 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, hampir semua kecamatan merupakan daerah rawan bencana. Bencana yang mengancam daerah di antaranya tanah longsor, letusan gunung berapi, tsunami, dan lainnya. "Semua daerah memang rawan, tapi ada klasifikasinya yakni daerah tertinggi bencana, daerah tinggi bencana dan daerah sedang," kata dia.

Daerah yang paling rawan bencana beada di 17 kecamatan, di anataranya Bojonggambir, Bojongasih, Culamega, Cigalontang, Salawu, Pancatengah, Cibalong, Parungponteng. Jenis bencana di kecamatan tersebut yakni tanah longsor. "Wilayahnya berbukit-bukit sehingga rawan bencana longsor," ujarnya.

Adapun kecamatan yang rawan banjir adalah Sukaresik, Pancatengah dan Cikalong. Banjir di kecamatan tersebut disebabkan oleh luapan sungai.

Daerah yang berpotensi terkena dampak tsunami, berada di Kecamatan Cipatujah, Cikalong, dan Karangnunggal. Daerah-daerah tersebut terletak di pesisir pantai selatan Tasikmalaya. "Daerah yang rawan terkena dampak bencana gunung api yakni Cisayong, Sukaratu, Sariwangi, Cigalontang, Padakembang. Daerah tersebut berbatasan langsung dengan Gunung Galunggung," kata dia.

Sementara itu, jalur rel kereta api tidak luput dari ancaman bencana longsor. Bulan April tahun lalu, tanah longsor terjadi di Kecamatan Kadipaten. Akibatnya, Kereta Api Malabar jurusan Bandung-Malang anjlok lalu masuk jurang. Tiga orang tewas dalam kejadian itu.

Berdasarkan data BPBD Kabupaten Tasikmalaya, jalur kereta rawan longsor berada di Kecamatan Kadipaten dan Ciawi. Saat melintas di daerah ini, kereta harus meliuk-liuk melintasi perbukitan. "Banyak lekukan," kata Kundang.

Menurut Kundang, jalur kereta rawan longsor di Kecamatan Kadipaten berada di Desa Dirgahayu, Desa Cibahayu, Desa Kadipaten dan Desa Mekarsari. Sedangkan di Kecamatan Ciawi hanya satu desa, yakni Desa Pasirhuni.

CANDRA NUGRAHA

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

25 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya